JAKARTA – Gerhana Matahari Total (GMT) yang terjadi 9 Maret 2016 menjadi trending topic Twitter nomor satu di Indonesia. Sedikitnya 500.000 tweet dikicaukan oleh para pengguna Twitter di Indonesia dalam rentang waktu 6-9 Maret 2016.
Dilansir Liputan6.com, Rabu (9/3) media sosial berlogo burung tersebut mencatat puncak percakapan Gerhana Matahari Total 2016 pada pukul 07.33 WIB. Tweet yang bermunculan berupa pesan teks, foto, hingga video.
Antusiasme masyarakat Indonesia ini berbeda 180 derajat dengan yang terjadi pada 11 Juni 1983 lalu. Saat itu pemerintah melalu Menteri Penerangan menghimbau warga untuk tidak keluar rumah dan melihat gerhana karena dapat menimbulkan kebutaan.
“Saya masih ingat dulu itu waktu tahun 1983, disuruh jangan keluar rumah atau sembunyi, gimana caranya mau lihat,” kata berkelakar ketika ditanya mengenai pengalaman terkait gerhana matahari,” tutur Wakil Presiden Republik Indonesia, Jusuf Kalla saat mengamati proses terjadinya GMT di Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah.
Perkembangan teknologi yang pesat salah satunya melalui live streaming memungkinkan masyarakat dapat melihat gerhana meski daerahnya tidak dilintasi jalur gerhana.
“Masyarakat dapat mengamati detik-detik terjadinya gerhana matahari mulai pukul 06.30 WIB dengan mengakses situs http://media.bmkg.go.id/gmt,” ujar Rahmat Triyono, Kepala Stasiun Geofisika kelas I BMKG Padang Panjang, Senin (7/3/2016).
Ia juga menambahkan fasilitas live streaming disediakan agar masyarakat dapat melihat proses terjadinya gerhana tanpa harus melihat langsung ke arah matahari.
Ratusan Warga Laksanakan Shalat Gerhana
Belasan warga mengamati proses terjadinya Gerhana Matahari Total (GMT) di rooftop salah satu gedung perkantoran di kawasan Yasmin, Kota Bogor. Beberapa di antaranya mengambil foto selfie dengan background gerhana yang akan serupa terjadi 350 tahun lagi ini. Pemandangan berbeda terlihat di Masjid Al-Falah milik Jamaah Ahmadiyah Ciherang. Sekitar 55 jamaah memadati Masjid yang terletak di pinggir jalan raya ini sejak pagi hari. Hal serupa juga terjadi di beberapa Masjid milik Jamaah Ahmadiyah Indonesia di Garut, Jakarta, Medan, Semarang, dan Manislor.
baca juga:
- Ribuan Jamaah Laksanakan Shalat Id di Masjid An-Nur Manislor
- Foto Selfie dan Shalat Gerhana Warnai Fenomena Gerhana Matahari Total
- Perlukah Tidur Sebelum Tahajjud?
Mubaligh Wilayah Manislor, Mln. Nasirudin dalam khutbahnya menjelaskan bahwa pelaksanaan shalat sunnah ini bukan untuk menyembah atau mengagungkan matahari melainkan melaksanakan dan menganggungkan Allah SWT.
Sementara itu, Mln. Sutikno mengatakan gerhana tidak semestinya disikapi dengan hura-hura. Menurutnya Rasulullah SAW sangat takut ketika terjadi gerhana. Menurut riwayat, Rasulullah SAW takut akan gerhana karena tanda yang muncul sebelum kiamat.
“Perbanyaklah zikir, takbir, istighfar, serta laksanakan shalat sunnah gerhana,” tegasnya.
Kontributor : Kontriwa Jawa Barat, Jawa Tengah, Sumatera Utara, serta berbagai sumber
Editor : Talhah Lukman Ahmad
Warta Ahmadiyah Portal Berita Jamaah Muslim Ahmadiyah Indonesia