Prof. Dr. Zainun Kamal membeberkan presentasi tentang isi ayat dalam surat Al- Imran. Dosen UIN Syarif Hidayatullah tersebut mengetakan bahwa Yesus memiliki ayah kandung yang bernama Yusuf. Prof. Zainun sepakat bahwa yg disalib adalah Yesus.
JAKARTA – Sekertaris Isyaat Jamaah Ahmadiyah Indonesia Drs. Mahmud Mubarik, menjadi pembicara dalam diskusi teologi dan bedah buku Jejak Yesus di India yang digelar oleh Himpunan Mahasiswa Jurusan Aqidah Filsafat UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, Rabu (18/5).
Pria yang akrab disapa Ekky tersebut menjelaskan tentang kehidupan Yesus sebelum dan sesudah penyaliban. Dalam presentasianya, Ia mengungkapkan bahwa Yesus Kristus mengembara ke arah timur dari Yerusalem. Syria, Irak, Iran, Afghanistan, Hindustan, dan berakhir di Tibet (Nepal).
baca juga :
- Sekertaris Isyaat Jamaah Ahmadiyah Indonesia jadi Pembicara Bedah Buku Jejak Yesus di India
- Mahasiswa Jamiah Ahmadiyah Indonesia Hadiri Dies Natalis STAINU Jakarta
- Tekad Mencapai Muslimah Sejati, Lajnah Imaillah DKI Jakarta Gelar Ijtima Wilayah
“Pada usia tiga puluh tahuna, Yesus kembali ke Palestina dan mengalami pertentangan dari para pemuka Yahudi karena dianggap mengancam kesucian agama Yahudi. Yesus disalib, tetapi tidak wafat. Beliau pergi ke Galilea dan terus ke Timur,” tuturnya.
Drs. Mahmud Mubarik juga menambahkan bahwa Yesus menelusuri perjalanan sebelumnya yaitu mengikuti Jalur Sutra serta juga jejak Yesus berupa Tulisan Kuno, Agrophone, Kitab-kitab Sejarah. Pada kesempatan yang sama tentang sosok yand disalib dan penjelasan Bibel dan Al-Qurán tentang penyaliban Yesus.
“Yesus wafat di Kashmir, India.” Tambahnya.
Pembicara kedua, Prof. Dr. Zainun Kamal membeberkan presentasi tentang isi ayat dalam surat Al- Imran. Dosen UIN Syarif Hidayatullah tersebut mengetakan bahwa Yesus memiliki ayah kandung yang bernama Yusuf. Prof. Zainun sepakat bahwa yg disalib adalah Yesus.
“Beliau selamat, hijrah ke Utara dan beranak pinak,” ujarnya.
Antusiasme peserta terhadap diskusi dan bedah buku tersebut cukup tinggi. Terbukti dengan banyaknya peserta yang ingin bertanya pada narasumber, namun karena keterbatasan waktu hanya 4 peserta yang diberi kesempatan. Salah satu pertanyaan adalah mengenai asal usul nama Yudas Iskairot.
Saat Yesus turun dari tiang salib keluar darah dan air. Kok tidak terdeteksi oleh kaum Yahudi. Kemudian ditanyakan ayat rafaallahu Ilahi (diangkat ke sisi-Ku). Dijawab bahwa, asal-usul nama Yudas muncul, dari kata gila (konon, dikatakan). Siapa yang mengatakan? Tidak tahu. Yang pasti hal ini tidak didukung oleh referensi yg kuat. Mengenai darah dan air yang tidak dideteksi, justru itulah makna syubiha lahum (disamarkan kematian Yesus bagi Yahudi). Sedangkan kata rafaa tidak diartikan naik secara fisik ke langit,” jelas Prof. Zainun.
Kontributor : Alghifari
Editor : Talhah Lukman Ahmad
Warta Ahmadiyah Portal Berita Jamaah Muslim Ahmadiyah Indonesia