W3vina.COM Free Wordpress Themes Joomla Templates Best Wordpress Themes Premium Wordpress Themes Top Best Wordpress Themes 2012

Tag Archive | "anak"

Amir-Baba-F.-Trawally-ahmadiyah-gambia

Jamaah Muslim Ahmadiyah Gambia Pada HUT Kemerdekaan Gambia

Gambia atas rahmat Allah SWT, akan merayakan ulang tahun kemerdekaan emasnya pada Rabu 18 Februari 2015. Hal ini berarti telah lima puluh tahun sejak Gambia merdeka dari kekuasaan Inggris.

Sebagaimana merayakan hari yang penting itu dalam sejarah kita, kita harus merenungkan beberapa kebajikan yang mempersatukan kita sebagai bangsa.

Terlepas dari perbedaan etnis, ras, atau agama, kita harus berusaha untuk mendukung kebajikan tersebut. Gambia terkenal atas perdamaian dan stabilitasnya; selama lima puluh tahun terakhir setelah merdeka dari penjajahan, kita selalu berada di bawah sinar matahari perdamaian, kasih sayang dan kestabilan. Kita harus memastikan bahwa tidak ada apapun membahayakan kebajikan itu. Hal ini hanya dapat dicapai jika kita mementingkan kepentingan umum di atas kepentingan pribadi kita.

Nabi Muhammad Mustafa (saw), khataman nabiyyin bersabda bahwa cinta tanah air adalah sebagian dari iman. Hal ini harus menjadi prinsip bagi setiap warga negara di semua negara, Muslim atau non-Muslim.

Kita juga harus merenungkan, baik secara perorangan ataupun bersama-sama, apa kontribusi kita terhadap pembangunan sosial-ekonomi negara dalam lima puluh tahun terakhir dan apa kontribusi kita di masa yang akan datang. Mari kita pertama-tama memikirkan apa yang bisa kita lakukan untuk negara kita; bukan apa yang negara dapat lakukan untuk kita karena jika kita bekerja dengan tulus dan penuh dedikasi untuk negara, kita akan memperoleh manfaat. Marilah kita tulus dalam semua urusan kita untuk membangun bangsa yang sehat. Kebangsaan tidaklah berarti tanpa tanpa komitmen tulus, dedikasi, dan pelayanan tanpa pamrih dari warga untuk pembangunan nasional. Warga negara harus selalu mengisi waktu mereka dengan kegiatan usaha yang bermanfaat. Kemalasan merupakan penyakit dan semua agama, khususnya Islam, telah mengutuknya dengan keras. Kemalasan menghancurkan daya hidup dan stamina kemajuan suatu bangsa. Hasil kemalasan individu mengakibatkan cacat suatu lembaga sehingga runtuh seluruh sistem termasuk bangsa.

Jamaah Muslim Ahmadiyah , dihidupkan oleh pelayanan kepada Allah SWT dan pelayanan kepada sesama maklhluk, selalu akan memberikan kontribusi dengan rendah hati untuk pembangunan nasional. Pada 18 Februari 1965, yaitu hari ini 50 tahun, Amir Jamaah Muslim Ahmadiyah Gambia , Maulana Ghulam Ahmad Badhomalhi, juga memimpin doa Muslim selama perayaan di MacCarthy Square.

Jamaah Ahmadiyah Gambia sejak itu menjadi mitra dalam pembangunan. Hal ini dilakukan semata-mata untuk mendapatkan cinta dan ridha Allah SWT.

Dengan kasih karunia Allah SWT, Jamaah Muslim Ahmadiyah Gambia akan terus selalu bekerja sama dengan Pemerintah dalam pembangunann moral, spiritual dan sosial-ekonomi tanah air yang kita sayangi dan kita cintai, Gambia.

Pada kesempatan yang berbahagia dan bersejarah ini, kita menyatakan ucapan selamat dan doa kami kepada Yang Mulia Presiden Republik Gambia, Sheikh Profesor Alh. Dr Yahya A.J. J. Jammeh dan seluruh negeri. Kami telah mengumumkan untuk melaksanakan sholat dan do’a di masjid di seluruh negeri untuk acara besar ini.

Semoga Allah SWT memberkati dan memberi kesuksesan pada semua aspek perayaan Golden Jubilee dan semoga Dia menurunkan nikmat tak terbatas dan terpilih-Nya dan memnberi karunia karunia pada negeri ini dan mengizinkan kita untuk menghargai dan menikmati ada perdamaian, keamanan dan stabilitas.

Ya Allah SWT, pada kesempatan yang baik ini, turunkanlah Rahmat-Mu, kasihanilah dan lindungilah negara yang kita sayangi dan cintai, Gambia dan orang-orangnya. Ameen.

Sumber : allAfrica

Posted in MancanegaraComments (0)

kebebasan-berbicara-charlie-hebdo-warta-ahmadiyah

Charlie Hebdo dan Kebebasan Berpendapat

Setelah enam minggu, Farhad Ahmad melihat kembali pada serangan Charlie Hebdo dan isu-isu yang muncul setelahnya.

Serangan menghebohkan dan biadab yang terjadi di kantor majalah Charlie Hebdo tersebut sangatlah kejam dan tidak manusiawi. Seperti juga serangan berikutnya di toko Kosher, Paris, dua hari kemudian.

Dimana serangan ini menyebabkan rasa sakit dan kesedihan di seluruh dunia, mereka yang sangat tertekan khususnya adalah 1,6 miliar penduduk muslim dunia yang cinta damai. Harus diakui, banyak umat Islam sejak lama merasa bahwa kartun Charlie Hebdo yang menggambarkan Nabi Muhammad (SAW) sangat menyinggung dan merupakan penyalahgunaan besar hak kita yang berharga dalam kebebasan berpendapat. Namun, mayoritas umat Islam percaya bahwa kartun tersebut harus ditentang melalui kekuatan argumentasi. Yang lebih penting lagi, menurut Islam senjata dan agresi tidak pernah dijadikan sebagai alat untuk menyelesaikan perbedaan pendapat – tidak peduli bagaimana perpecahan yang mungkin terjadi.

Setiap kali insiden semacam ini terjadi, banyak yang menganggap Islam sebagai akar penyebabnya. Namun, serangan yang terjadi tidak memiliki landasan sama sekali dalam Al-Qur’an maupun dalam ajaran Nabi Muhammad saw. Sebaliknya, Islam sangat menentang serangan dan menyatakan bahwa ‘tidak ada paksaan dalam agama “.

Nabi Muhammad saw – yang atas namanya kejahatan tersebut dilakukan – tidak akan pernah mengijinkan atau menghendaki kekerasan dan pembunuhan berdarah dingin tersebut. Sepanjang hidupnya, beliau berulang kali diejek dan dihina namun tidak pernah beliau mengizinkan siapa pun untuk membalasnya dengan kekerasan. Sebaliknya, beliau mengatakan bahwa seorang Muslim sejati adalah apabila orang lain aman dari lidah dan tangannya.

Ada banyak orang selama hidup nabi saw yang mengejeknya. Salah satu yang paling ofensif adalah seorang pria bernama Ibnu Sahlul. Setelah berbagai penghinaan dan serangan verbal terhadap nabi saw, anak Ibn Sahlul sendiri, yang telah masuk Islam, meminta izin untuk membunuh ayahnya karena penghinaan yang menyakitkan dan jahat yang ditujukan kepada nabi saw. Berbeda dengan orang-orang yang mengaku sebagai “pengikut Nabi” yang bersikeras menyakiti orang lain, tidak ada reaksi marah dari Nabi saw dan Nabi saw hanya tersenyum dan berkata: “Tidak, tidak ada yang perlu dilakukan, ayahmu tidak akan dihukum oleh siapa pun “.

Jadi, umat Islam yang mengangkat senjata sambil mengklaim melakukan ‘pembalasan atas Nabi Muhammad’ melakukan ketidakadilan terhadap sosok yang mereka klaim untuk ‘membalas dendam’.

Namun, ada masalah penting yang membutuhkan perhatian. Tidak ada keraguan bahwa kebebasan berpendapat adalah hak dasar dari semua manusia dan nilai yang paling berharga.

Namun demikian, kita harus mengajukan pertanyaan pada diri sendiri bahwa jika kita ingin hidup dalam masyarakat yang harmonis, maka apa yang harus kita lakukan dengan kebebasan tersebut? Dan apakah etika juga merupakan hak legal? Kita semua memiliki, dan seharusnya memiliki hak untuk mengemukakan pendapat kita, bersepakat, dan berbeda pendapat; tapi apakah kebebasan berpendapat mengijinkan kita untuk dengan sadar dan sengaja memprovokasi perselisihan antara sesama manusia?

Definisi ‘sakral’ yang diberikan oleh filsuf abad kesembilan belas yang terkenal Nietzsche adalah bahwa “sakral” adalah apapun dalam suatu budaya di mana seseorang tidak boleh menertawakan. Misalnya, sebagai warga Inggris saya mungkin memiliki hak untuk menertawakan dan merendahkan konsep yang serius seperti rasisme, anti-Semitisme, seksisme, disabilitas, dll. Namun, melakukan hal itu akan sangat tidak etis dan jelas salah dalam masyarakat Inggris saat ini. Sederhananya, memiliki ‘hak’ untuk menyinggung tidak berarti dibenarkan untuk menyinggung.

Tidak ada keraguan bahwa penerbitan materi ‘satir’ tentang seseorang dianggap suci menyebabkan kesedihan bagi jutaan orang di seluruh dunia. Di dunia yang yang kini menjadi desa global dan ketegangan antara orang-orang tidaklah berkurang, tindakan seperti itu memperburuk ketegangan lebih lanjut dapat mengakibatkan risiko perdamaian dalam masyarakat. Dan seperti kebebasan berpendapat , perdamaian juga merupakan kebebasan yang kita harus menghargai, memelihara dan menjunjungnya. Bahkan, saya katakan bahwa hidup dalam masyarakat yang damai dan toleran yang berdasarkan ‘menghormati’ adalah kebebasan yang kita harus hargai dan hormati di atas semua kebebasan lainnya. Untuk mencapai hal ini kita harus saling mengenali dan memahami tanggung jawab kita masing-masing.

Media adalah alat ampuh yang dapatmenyeret semua orang, namun selain itu juga jelas memiliki kemampuan untuk mendorong masyarakat lebih jauh dan lebih lanjut lagi. Media Inggris telah memperlihatkan pengendalian diri dan tanggung jawab yang mengesankan di masa lalu demi masyarakat. Telah diketahui bahwa selama konflik panjang mengenai Irlandia Utara, media Inggris secara bersama-sama memutuskan untuk tidak mempublikasikan atau menyiarkan propaganda inflamasi IRA. Mereka menerima bahwa pembatasan atau pengendalian tersebut demi kepentingan perdamaian bangsa. Saya memuji sikap mereka tersebut.

Ini merupakan saat penting di mana setiap orang, termasuk Muslim, dipersatukan oleh perasaan berduka dan emosi. Berbagai keputusan terletak di tangan media pada saat yang genting ini. Jika keputusan yang dibuat sekarang didasarkan pada kebijaksanaan, saling menghormati dan akal sehat, tragedi serangan Charlie Hebdo dapat dijadikan sebagai petir yang membuat kita semua berpikir dan menyadari bahwa kita menghirup udara yang sama dan berbagi tanah yang sama.

Fakta bahwa beberapa orang telah bertindak kriminal dan tidak manusiawi tidak perlu dipertanyakan lagi. Kesalahannya tidak dipertanyakan lagi. Namun, jika seseorang, atau beberapa orang melakukan suatu kesalahan, itu tidak berarti bahwa kesalahan lain dapat memperbaiki ketidakadilan. Oleh karena itu dengan mengkaji situasi tersebut tampak cukup jelas bahwa reproduksi kartun ofensif oleh organisasi media atau orang lain akan lebih meningkatkan perpecahan. Prinsip-prinsip menghormati, harga diri, perdamaian, kesetaraan dan keadilan yang sangat dipanuti oleh dunia barat harus terus dipraktekkan, terutama di saat rumit ketika prinsip-prinsip tersebut begitu penting.

Sumber : pressahmadiyya

Posted in PerspektifComments (0)

pembunuhan-3-mahasiswa-muslim-chapel-hill-warta-ahmadiyah

Penyangkalan Terhadap Kematian 3 Mahasiswa Muslim di Chapel Hill

Penembakan di North Carolina [Chapel Hill] bukan sekedar “perselisihan persoalan parkir”. Kabar yang beredar, hal ini berkaitan dengan sikap anti-muslim.

Tiga mahasiswa tewas pada hari Selasa di Chapel Hill, North Carolina, [mereka bertiga] muslim yang membangakan dan warga Amerika yang membanggakan. Deah Shaddy Barakat, 23tahun, istrinya Yusor Abu-Salha, 21 tahun, [mereka berdua] mendedikasikan diri melayani kemanusiaan, mereka yang tertindas dan menderita. Adik perempuan Abu-Salha, Razan Abu-Salha, 19 tahun, adalah seorang seniman berbakat di North Carolina State University.

Dalam benak saya, sulit untuk percaya bahwa ketiga mahasiswa muslim tersebut menjadi target pembuhunan bukan karena iman mereka.

Tetangga mereka, Craig Stephen Hicks, didakwa dengan pembunuhan tingkat pertama atas kematian ketiga mahasiswa tersebut. Sementara itu Kepala Kepolisian Chapel Hill, Chris Biru, menyatakan bahwa motif Hicks ‘didasarkan pada “perselisihan persoalan parkir,” ia juga mengakui “kekhawatiran mengenai kemungkinan bahwa persitiwa ini termotivasi oleh kebencian.”

Akui saja, jika Hicks adalah Muslim, dan korbannya seorang berkulit putih seperti Hicks, kita akan sulit menemukan judul berita tanpa adanya kata teroris. Faktanya di media sosial, #ChapelHillShooting menunjukkan tren sebagai nomor satu, dengan banyak muncul pertanyaan yang sama. Namun, telah terjadi pendekatan apatis terhadap para korban Muslim selama dasawarsa terakhir yang mencerminkan adanya standar ganda.

Mari kita deskripsikan sang terdakwa:

Hicks menyebut dirinya “anti-teis” dan memuji penulis seperti Richard Dawkins. Tapi jangan berharap anti-teis bertanggung jawab atas tindakan Hicks tersebut. Sementara anti-teis menyalahkan Islam hanya karena teroris Islam mengklaim mengamalkan ajaran Islam, argumen seperti itu tampaknya tidak berlaku untuk teroris anti-teis.

Hicks seorang pria kulit putih. Pemerintah melaporkan bahwa 70% pelaku penembakan massal di Amerika dalam 30 tahun terakhir dilakukan oleh pria kulit putih. Namun jangan harap pemerintah membahas tentang mengapa orang kulit putih menjadi radikal, atau bagaimana mengendalikan radikalisasi [orang kulit putih].

Tersangka pria bersenjata tersebut berasal dari North Carolina, sebuah negara bagian yang telah mengesahkan “undang-undang anti-syariah” yang tidak masuk akal dan berbau Islamofobia. Hukum seperti itu, selain tidak ada maknanya dan tidak konstitusional, juga mempromosikan kebencian terhadap Muslim, intoleransi terhadap Islam, dan rasa takut kepada semua orang yg tidak mengikuti “standar” xenophobia yang seolah ditampakkan oleh tiap warga amerika?.

Baru-baru ini, Duke University terpaksa membatalkan “adzan” yang telah direncanakan setelah menerima “ancaman keamanan.” Namun jangan berharap adanya pengakuan publik bahwa North Carolina mendorong fanatisme anti-Muslim.

Bukti meningkatnya Islamophobia ditunjukkan oleh, misalnya, meningkatnya jumlah undang-undang anti-syariah di seluruh negeri. Demikian pula tidak dapat dibantah bahwa meningkatnya diskriminasi anti-Muslim dan kekerasan anti-Muslim. Departemen Kehakiman telah menyelidiki lebih dari 800 kasus kekerasan terhadap warga Amerika Muslim, Arab, atau berlatar belakang Asia Selatan sejak 9/11.

Begitu juga, Pew melaporkan bahwa sementara hanya kurang dari setengah orang Amerika yang pernah bertemu dengan seorang Muslim, Muslim Amerika memiliki rating persetujuan terendah dibanding demografis iman lainnya. Sebuah survei terbaru menunjukkan bahwa, “83% orang Amerika mengatakan orang-orang yang melakukan kekerasan dan mengaku Kristen bukanlah [penganut] Kristen sejati, sementara kurang dari setengah orang Amerika (48%), berpikir bahwa orang yang menyatakan Muslim yang melakukan kekerasan atas nama Islam bukanlah Muslim sejati. “

Bias ini juga telah berdampak pada pencari kerja Muslim dan mereka disarankan untuk menghapus apapun yang mengindikasikan iman mereka pada aplikasi pekerjaan. Bahkan, New York Times melaporkan data dari Equal Employment Opportunity Commission yang menunjukkan bahwa dengan hanya 2% dari total tpopulasi, Muslim Amerika mencapai hingga 25% dari tindakan diskriminasi agama.

Saat tiga mahasiswa yang tidak berdosa akan segera dimakamkan, saya teringat kata-kata menghibur dari yang mulia Khalifah Islam setelah serangan mengerikan di sekolah Peshawar di Pakistan Desember lalu, di mana lebih dari 140 orang – yang sebagian besar anak-anak – dibunuh: “Semoga Allah Ta’ala mengampuni seluruh korban dan mereka yang ditinggalkan berduka dengan jubah kasih dan cinta-Nya, dan memberikan orang tua mereka kesabaran serta ketabahan.

Dan seperti serangan Peshawar yang merupakan momen penting bagi Pakistan, serangan Chapel Hill juga harus menjadi momen penting untuk Amerika. Warga Amerika harus mengutuk mengerikan ini sebagai bipartisan dan juga semua kefanatikan dan kekerasan anti-Muslim. Ini berarti tidak ada lagi mitos “no go zone“, tidak ada lagi ketakutan “anti-syariah”, dan tidak ada lagi media yang menggunakan standar ganda.

Cukup sudah. Setelah pembunuhan yang tidak masuk akal ini, satu-satunya pertanyaan yang media, politisi dan setiap warga amerika yang harus pertanyakan adalah “Bagaimana kita sekarang bisa beriringan bersama Muslim Amerikadan menghentikan hal ini terjadi lagi?”

Sumber : USA Today

Qasim Rashid adalah seorang pengacara, penulis, dan juru bicara nasional Jamaah Muslim Ahmadiyah USA.

Posted in PerspektifComments (0)

laporan-persekusi-ahmadiyah-pakistan-2014

Laporan Persekusi Terhadap Ahmadiyah Pakistan Tahun 2014

Ekstremis di Pakistan membunuh sebelas Muslim Ahmadi dalam serangan berbasis agama selama 2014.

Dalam sebuah insiden, massa yang berjumlah 150 orang menyerang sebuah lingkungan Muslim Ahmadi di Gujranwala dan mengunci sekelompok Muslim Ahmadi di rumah sebelum melakukan pembakaran yang menewaskan seorang wanita, dua anak-anak dan satu anak yang masih dalam kandungan.

Serangan lainnya termasuk seorang polisi yang menahan seorang Muslim Ahmadi Muslim dengan tuduhan praktik “penghujatan” imannya, sebelum mengizinkan seorang anak daerah tersebut memasuki sel dan ia menembak tahanan tersebut hingga tewas.

Contoh lainnya, seorang ahli bedah jantung Muslim Ahamdi Amerika melakukan perjalanan ke Pakistan dalam rangka misi kemanusiaan selama tiga minggu, sebelum dibunuh secara brutal kdikarenakan imannya.

Meskipun penganiayaan terus berlangsung, Muslim Ahmadiyah Pakistan dan di seluruh dunia menanggapi hanya dengan cara doa, kesabaran dan patuh terhadap hukum. Pada tautan pdf kami menyajikan laporan lengkap tentang Muslim Ahmadi yang menjadi martir karena iman mereka pada tahun 2014.

Sumber : pressahmadiyya

Posted in Mancanegara, Persekusi, Siaran PersComments (0)

tidak-ada-paksaan-dalam-agama-laa-ikra-ha-fiddiin-syariat-islam-warta-ahmadiyah

Pengantar Singkat Syariat Islam

oleh : Laiq Ahmed Atif, Presiden Jamaah Muslim Ahmadiyah Malta.

Hukum Islam, juga dikenal sebagai hukum syariah, merupakan salah satu subjek yang paling disalahpahami di dunia kontemporer, baik oleh Muslim dan non-Muslim.

Dari waktu ke waktu, kita mendengar gaung dan slogan implementasi dan penerapan hukum syariah atau syariat islam dari berbagai penjuru dunia.

Sejumlah besar Muslim percaya bahwa syariat islam harus diterapkan dan dilaksanakan sekaligus di semua negara di dunia, baik Muslim maupun non-Muslim.

Dan non-Muslim berpikir bahwa jika syariat islam diterapkan tidak ada yang akan tetap aman, bahwa pengikut agama-agama selain islam akan dipaksa tunduk untuk menerima Islam, kebebasan berbicara dan kebebasan berkeyakinan akan lenyap dari planet ini untuk selamanya.

Faktanya adalah sebagian umat islam tidaklah menuntut penerapan syariat islam, tetapi hal itu telah dimanfaatkan oleh beberapa pemerintahan, politisi, kaum radikal, upara ulama dan fanatis sebagai instrumen yang efektif untuk mendapatkan kekuasaan dan kekuatan, menunjukkan supremasi dan aturan atas masyarakat dengan nama Tuhan karena mereka mungkin mereka menginginkannya. Singkatnya, hal ini tidaklah didorong oleh kasih Islam tapi haus akan kekuasaan.

Syariah secara harfiah berarti “jalan menuju air, yakni jalan menuju sumber kehidupan” Dalam terminologi agama mengacu pada undang-undang dan perintah-perintah yang diberikan oleh Tuhan, karena kehidupan rohani bertopang pada ajaran-ajaran ilahi – syariah.

Syariah tidak hanya ada pada Islam. Ini bukanlah fenomena atau kenyataan baru atau karena setiap agama memiliki bentuk syariahnya sendiri: ajaran dan hukum ilahi.

Singkatnya, ajaran agama, Perintah Allah, hukum dan tuntunan ilahi merupakan syariah.

Karena kehidupan rohani ditopang oleh ajaran-ajaran ilahi – syariah.

Sejumlah besar orang tidak sepenuhnya memahami syariat Islam dan hanya menganggapnya sebagai sistem hukuman. Ada lebih dari 6.000 ayat dalam Al-Qur’an dan hampir 200 ayat berkaitan dengan masalah syariah.

Semua agama yang mengklaim berdasaran atas ajaran-ajaran ilahi dan perintah Allah, semua hukum dan asas tersebut membentuk sebuah syariah.

Islam meyakini kebebasan berkeyakinan dan menolak gagasan pemaksaan ajaran Islam pada siapa pun.

Sekitar 80 ayat yang berkaitan khusus dengan hukum bahwa umat Islam harus mengikutinya – hukum pidana yang diberikan Al-Qur’an hanyalah sebagian.

Syariat Islam dapat dibagi menjadi lima cabang utama: ibadah (ibadah ritual), muamalat (transaksi dan kontrak), adab (perilaku, moral dan sopan santun), itiqadat (keyakinan), dan uqubat (hukuman).

Islam mengatur hukum-hukum dan prisnip-prinsip tertentu yang mengatur semua lima cabang utama tersebut.

Permintaan atas penerapan hukum syariat Islam di masyarakat Barat oleh beberapa individu atau kelompok juga tidak masuk akal dan terlalu disalahpahami.

Islam meyakini penghormatan terhadap hukum negara. Sejauh ini urusan agama bagi muslim yang tinggal di negara-negara Barat telah menikmati kebebasan berkeyakinan.

Muslim tidak dihalangi menyebut diri mereka Muslim, menjalankan iman mereka dan melakukan ritual mereka sesuai dengan keyakinan mereka. Mereka bebas untuk berdoa, berpuasa, membayar zakat (sedekah) dan pergi haji ke Mekah, dan sebagainya.

Hukum, peraturan dan tata cara hidup Islam hanyalah untuk umat Islam. Sejauh berkenaan dengan penerapan hukum syariah, konsep ini sangat bertentangan dengan prinsip syariah yang mereka ingin berlakukan.

Islam meyakini kebebasan berkeyakinan dan menolak gagasan pemaksaan ajaran Islam pada siapa pun. Al-Qur’an membuatnya lebih jelas bahwa “tidak boleh ada paksaan dalam masalah keimanan” (2: 257).

Quran telah memerintahkan umat Islam tidak diperbolehkan untuk memaksakan kehendak, sistem, dan iman atau keyakinan mereka pada siapa pun:”Kebenaran itu datangnya dari Tuhanmu; maka barang siapa yang ingin (beriman) hendaklah ia beriman, dan barang siapa ingin (kafir) biarlah ia kafir.” (18:30)

Singkatnya, syariat Islam adalah sistem spiritual dan reformasi moral – melalui pemenuhan hak-hak Allah dan hak-hak manusia.

Ini adalah sistem yang bertujuan untuk menciptakan masyarakat yang harmonis dan damai di mana keadilan, kesetaraan, kasih sayang, toleransi dan kebebasan berlaku untuk semua orang.

Pada intinya, syariat islam dimaksudkan untuk membangun dan menjaga moral, kesejahteraan, kepedulian dan masyarakat yang berkeadilan.

Sumber : TimesofMalta

Posted in PerspektifComments (0)

nusrat-high-school-gambia-warta-ahmadiyah

Pengaruh Jamaah Muslim Ahmadiyah di Gambia

Pada awal 1960-an, sebuah peristiwa yang sangat penting terjadi di Gambia. Memang itu dianggap oleh banyak orang tidaklah signifikan. Seorang misionaris dari Jamaah Muslim Ahmadiyah, Hafiz Jibril Sa’id mengunjungi negara itu untuk menindaklanjuti literatur yang telah difilter ke seluruh negeri secara kebetulan, atau memang dengan takdir Allah SWT ..

Orang-orang mulai mengambil minat dalam literatur dan pesan dari Jamaah Muslim Ahmadiyah – yang didirikan beberapa dekade sebelumnya di sebuah desa terpencil di India – Qadian. Setelah wafatnya sang pendiri, Sayyidina Mirza Ghulam Ahmad ia digantikan oleh Sayyidina Hakim Maulwi Nuruddin Saliib dan dilanjutkan oleh serangkaian Khalifah, memenuhi nubuat dari Rasul Karim, Sayyidina Muhammad saw, bahwa Allah akan memberikan umat Islam karunia Khilafat untuk kedua kalinya.

Para Khalifah tersebut mengirimkan misionaris untuk menyebarkan pesan Islam Ahmadiyah dan melayani umat manusia. Saat itu di awal tahun 1960 pesan penting ini telah mencapai Gambia, memenuhi nubuatan dari Masih yang dijanjikan di mana Allah berkata kepadanya: “Aku akan sampaikan tablighmu keseluruh pelosok dunia ‘. Gambia secara kebetulan terletak di ujung dunia.

Nubuat penting lain Hadhrat Masih Mau’ud as adalah : ‘Aku akan memberkatimu sedemikian rupa sehingga raja-raja akan mencari berkah dari pakaianmu‘. Ketika Gambia mendapatkan kemerdekaan sendiri dan Sir Farimang Singhateh menjadi gubernur pertama negara Gambia, ia menulis surat kepada khalifah pada saat itu untuk mendapatkan sepotong pakaian yang dikenakan oleh Masih Mau’ud untuk mendapatkan keberkatan Allah Yang Mahakuasa. Khalifatul Masih ketiga mengirimnya sepotong kain dari pakaian Al-Masih

Manfaat Khilafat Ahmadiyah di Gambia telah berlangsung lama dan konstan. Pada Februari 1965 ketika Gambia merayakan kemerdekaannya, Sayyidina Ghulam Ahmad Badomali, amir dan missionary-in-charge Jamaah Muslim Ahmadiyah yang memimpin doa atas nama umat Islam.

Pada tahun 1960 dan awal tahun 70-an di Gambia terdapat sangat sedikit sekolah senior. Itupun terpusat di daerah perkotaan sehingga mengharuskan semua anak-anak di daerah yang yang mencapai usia sekolah tinggi meninggalkan rumah dan datang ke daerah perkotaan. Pada tahun 1970, Sayyidina Mirza Nasir Ahmad, Khalifatul Masih III mengunjungi Gambia untuk pertama kalinya. Saat disana beliau mendapat ilham memulai sebuah skema untuk membantu negara-negara dunia ketiga. Sekembalinya ke London ia menyampaikan khotbah Jumat di Masjid Fadl di London dan ia menjelaskan skema ini. Beliau menyebutnya Skema Nusrat Jehan – yang artinya, membantu dunia. Beliau mengimbau warga Ahmadiyah mengorbankan uang, waktu dan keahlian mereka untuk membantu negara-negara miskin di dunia. Beberapa minggu kemudian, ratusan ribu rupee ditawarkan kepadanya. Selain itu, ratusan relawan – dokter, guru dan ahli pertanian menawarkan jasa mereka untuk datang dan berkhidmat di Afrika.

nusrat-senior-high-school-gambia-warta-ahmadiyah

Nusrat Senior High School

Sekolah pertama berdiri beberapa bulan kemudian, SMA Nusrat. Sekolah ini bangkit menjadi salah satu yang terbaik di negeri ini, yang sekarang dikenal di seluruh dunia sebagai mercusuar unggul. Sekolah tersebut telah berdampak sangat positif pada masyarakat Gambia dimana hampir tidak ada kantor pemerintahan di negara tersebut hari ini di mana tidak ada lulusan lembaga luhur tersebut. Sekolah tersebut telah menghasilkan menteri, anggota parlemen, tentara, guru dan lain-lain. Beberapa tahun kemudian, Sekolah Menengah Muslim Ahamdiyah Tahir berdiri di Mansakonko dan Sekolah Menengah Muslim Ahmadiyah Nasir di Basse. Yang menarik adalah bahwa sekolah-sekolah tersebut berdiri pada saat tidak ada sekolah menengah di propinsi (kecuali Armitage di Janjanbureh).

Pada tahun 2005, Humanity First sebuah LSM di bawah naungan Jamaah Ahmadiyah membangun pertama kalinya sebuah sekolah menengah lanjut – Sekolah Menengah Masroor di Old Yundum. Sekolah tersebut terus mempertahankan tingkat kelulusan 100% sejak awal berdirinya. Karena itu bisa dikatakan sekolah tersebut nyaris tiada bandinganya dibanding sekolah lainnya.

Sekolah lain yang dibangun oleh Jamaah Muslim Ahmadiyah meliputi Sekolah Ahmadiyah Mooreh Kunda di Wulli, Sekolah Ahmadiyah Kamfenda di Foni, dan Mbullum Ahmadiyah sekolah dasar ahmadiyah Mbullum (sekarang dengan sekolah senior yang disebut Sekolah Menengah Nusrat Jehan) di Kabupaten Lower Niumi di North Bank Region.

Masih di bidanga pendidikan, Jamaah Muslim Ahmadiyah juga mensponsori ratusan siswa di sekolah menengah atas dan perguruan tinggi, khususnya Universitas Gambia. Juga, Humanity First membangun kelas TI murah dan terjangkau untuk siswa di Gambia.

Pada saat dan tidak lama setelah kemerdekaan, hanya ada sedikit rumah sakit di Gambia. Royal Victoria Teaching Hospital (sekarang EEdward Francis Small Teaching Hospital) dan Rumah Sakit Bansang adalah beberapa yang terkenal. Ketika Skema Nusrat Jehan Skema diluncurkan, juga dibangun rumah sakit untuk membantu negara. Salah satunya adalah Rumah Sakit dan Bedah Gigi Islam Ahmadiyah di Tallinding yang dibangun di Perseverance Street No. 88 di Banjul, rumah sakit yang telah identik dengan keunggulannya di negara tersebut. Sebuah rumah sakit juga dibangun di Njawara, daerah North Bank, satu lagi di Farafenni dan satu di Basse. Semua rumah sakit tersebut memberlakukan biaya rendah dan terjangkau, juga memperlakukan pasien yang tidak mampu secara gratis. Jamaah Muslim Ahmadiyah juga memperkenalkan pengobatan homeopati (sistem pengobatan yang ditemukan lebih dari seratus tahun yang lalu oleh seorang ilmuwan Jerman bernama Samuel Heinemann) di negeri ini dan menawarkan dan masih terus dilakukan klinik kesehatan gratis seluruh penjuru negeri.

rumah-sakit-talinding-gambia-ahmadiyah-warta-ahmadiyah

Rumah Sakit Ahmadiyah di Talinding Gambia

Di bidang pertanian, Jamaah Muslim Ahmadiyah telah memberikan nasihat kepada ribuan warga Gambia dan juga memiliki sekretariat pertanian. Jemaat ini juga terlibat dalam penanaman pohon. Dalam lima tahun terakhir saja telah menanam ribuan pohon.

Kita sekarang sampai aspek lain dan mungkin aspek yang paling penting dari dampak Jamaah Ahmadiyah – manfaat spiritual dan moral. Jemaat telah mencetak ribuan selebaran dan buku, semua bermuara kepada pendidikan moral rakyat. Salah satu contoh yang baik adalah Buku Doa Muslim yang terjual seperti kacang goreng ketika dicetak di negeri ini, sebagian besar dibeli oleh Muslim non Ahmadi. Baru-baru ini, Jamaah Muslim Ahmadiyah menerbitkan (untuk pertama kalinya dalam sejarah negara itu) Alquran dalam tiga bahasa lokal negara; Mandinka, Wollof dan Fula.

Rakyat Gambia sekarang mencari dan menerima arahan dan doa dari khalifah Jamaah Muslim Ahmadiyah. Belum lama ini, anggota yang sangat dihormati masyarakat yang non-Ahmadi Muslim menceritakan bahwa ia memiliki beberapa kesulitan dan menulis surat kepada Sayidina Mirza Masroor Ahmad (khalifah) untuk meminta doa. Dia mengatakan bahwa Hudur berdoa dan menulis kepadanya dan menceritakan mimpi yang ditunjukkan kepadanya oleh Allah SWT. Mimpi ini berarti bahwa kesulitan tersebut akan selesai dalam waktu dekat. Dan terjadilah. Kesaksian tersebut menunjukkan kesalehan khalifah dan masyarakat yang dipimpinnya! Manfaat langsung dari Khalifah Ahmadiyah di Gambia tidak diragukan lagi.

Saat kita merayakan hari Khilafat tahun ini, kita harus mengambil keberkatan seperti halnya Gambia peroleh. Semua doa milik Allah, Tuhan semesta alam.

Sumber : The Standard Gambia

Posted in Kemanusiaan, MancanegaraComments (0)

pembinaan-mubayyin-baru-ahmadiyah-sanding-warta-ahmadiyah

Pembinaan Mubayyin Bari Ahmadiyah Sanding : Usaha Mengobati Kerinduan

Garut – Minggu pagi (1/2) Mesjid Mahmud milik Jemaat Ahmadiyah Sanding dipenuhi oleh sekelompok orang yang datang dari lokasi yang cukup jauh di Kabupaten Garut. Mereka datang menggunakan mobil kol bak (mobil bak terbuka) dan beberapa buah sepeda motor.

Tujuan kedatangan rombongan ini adalah untuk menghadiri Pembinaan Mubayyin Baru yang diadakan oleh Jemaat Ahmadiyah Sanding di awal bulan Pebruari ini. Sekitar 80 orang hadir dalam kegiatan ini. Mereka adalah para mubayyin baru yang berasal dari lokasi pertablighan yang cukup jauh dari pusat kabupaten Garut ditambah para mubayyin yang tinggal di dekat Jemaat Sanding serta para pengurus Jemaat Sanding.

Tiga orang muballigh yang bertugas di wilayah Garut menjadi narasumber pada kegiatan tersebut. Muballigh wilayah, Mln. Ridwan Ahmad menjadi pembuka acara dengan menyampaikan panjang lebar mengenai Jemaat Ahmadiyah ini. Bagaimana para mubayyin harus bersyukur masuk ke dalam Jemaat ini karena mereka telah mendapatkan mutiara yang tidak ternilai harganya. Sholat berjamaah pun menjadi sorotan beliau agar dapat dilaksanakan setiap saat di tempat mereka.

Mln. Syihab Ahmad menjadi pembicara kedua. Beliau menyampaikan penjelasan mengenai 10 syarat bai’at yang menjadi dasar serta tujuan kita dalam beramal di dalam Jemaat ini. Tidak ada satu pun poin yang bertentangan dengan ajaran Islam jika baca satu per satu syarat yang harus dipenuhi oleh setiap anggota setelah bergabung dalam Jemaat Ahmadiyah ini.

Mln. Tatep Wahyu menjadi pembicara terakhir pada kesempatan ini. Beliau mengambil tema akidah yang dibawa oleh Jemaat Ahmadiyah. Para Mubayyin diingatkan kembali bahwa mereka telah memilih jalan yang telah Allah Ta’ala janjikan kepada Rasulullah saw.karena akidah yang dibawa oleh Ahmadiyah tidak bedanya dengan akidah yang dibawah oleh Rasulullah saw. dalam agama Islam.

Acara pembinaan mubayyin baru tersebut ditutup pukul 15.00 WIB. Para peserta cukup terkesan dan sangat merindukan suasana seperti ini. Insya Allah kegiatan ini akan dilaksanakan secara rutin agar para mubayyin baru ini dapat selalu tersiram dengan ilmu-ilmu rohani yang Allah Ta’ala telah sampaikan melalui Rasulullah saw.

Daerah Sukarame dan Arinem ini merupakan kelompok yang dulu pernah dijadikan lokasi pertablighan oleh Jemaat. Cukup banyak anggota yang bai’at disana. Tetapi karena situasi yang kurang aman serta jauhnya lokasi dari pusat Jemaat maka pembinaan yang dilakukan sempat kurang optimal. Butuh waktu paling tidak 3 jam untuk sampai ke lokasi tersebut. (Syihab)

Sumber : http://ahmadiyyapriatim.blogspot.com/2015/02/pembinaan-mubayyin-baru-di-sanding.html

Posted in Nasional, TarbiyatComments (0)

kapolres-kabupaten-tasikmalaya-bersilaturahmi-dengan-ahmadiyah-priangan-timur

Kapolres Kabupaten Tasikmalaya Bersilaturahmi dengan Tokoh Ahmadiyah Priangan Timur

Senin, 2/2/2015 Sesepuh Jemaat Ahmadiyah yang berada di Desa Tenjowaringin, Kecamatan Salawu menerima kunjungan Kapolres Kabupaten Tasikmalaya dalam rangka silaturahmi.

Bertempat di Rumah Makan Kujang Mubaligh Jemaat Ahmadiyah Wilayah Priangan Timur Mln. H. Syaeful Uyun menerima langsung AKBP Rusnandi, S.IK,M.Si Kapolres Kabupaten Tasikmalaya yang baru bertugas di Kabupaten Tasikmalaya sejak 7 Januari 2015. Kedatangan Kapolres merupakan undangan resmi dari Mln. Syaeful Uyun untuk bertemu dan bertatap muka menjalin tali silaturahmi.

Kapolres yang berasal dari Indramayu telah banyak berpengalaman di daerah konflik semasa tugasnya, dalam pertemuan dengan Mln. Syaeful Uyun beliau menceritakan pengalaman tugas di daerah konflik seperti Poso, suatu daerah yang boleh dikatakan sebagai sarang geraka Vigilante. Dalam menghadapi kelompok Vigilante ini beliau lebih sering mengedepankan tindakan persuasif dengan cara silatruahmi, mengundang makan, melayat tokoh vigilante saat sakit dan lannya meski tak jarang beliau disebut thagut. Beliau menceritkan bagaimana setelah bentrok melawan kelompok radikal langsung mengunjungi pimpinan kelompok yang terlibat langsung dan bercerita usai perang dengan anak buahnya.

Kapolres menyarankan kepada para sesepuh Ahmadiyah ini untuk senantiasa menjalin komunikasi dengan siapapun di lingkungannya masing-masing. Kepada tokoh pemuda Jemaat Ahmadiyah, Munawarman Kapolres berpesan “Jika ada kegiatan kepemudaan untuk saat ini bawalah nama Tenjowaringin tidak lebih dulu membawa bendera organisasi karena saat ini belum bisa melihat kondisi kemanan agar tercipta suasanan kondusif.”

Beliau juga menyampaikan bawha ada 2 kelompok intoleran yang cenderung suka memaksakan kehendak bila ada sesuatu hal yang menurutnya tidak sesuai dengan apa yang dipahaminya atau dianutnya. Kapolres menambahkan “Ormas-oramas toleran seperti GP Ansor, Banser, NU, PMII, KMRT, Komunitas Aliansi Bersama Cinta Damai adalah kelompok yang senantiasa menjunjung tinggi asas keberagaman di Kabupaten Tasikmalaya.

Di akhir pertemuan Kapolres mengungkapkan rasa syukurnya atas sambutan dan penerimaan warga serta tokoh Jemaat Ahmadiyah. Sementara Mubaligh Wilayah menyambut Kapolres dengan satu harapan “Saya berharap di suatu saat nanti bapak dapat mendirikan shalat jumat di masjid-masjid Jemaat Ahmadiyah yang ada di Kabupaten Tasikmalaya.”

Munawarman

Sumber : http://ahmadiyyapriatim.blogspot.com/2015/02/silaturahmi-kapolres-ahmadiyah.html

Posted in Nasional, RabthahComments (0)

humanity-first-indonesia-pengobatan-gratis-garut-warta-ahmadiyah

Humanity First Indonesia Mengadakan Pengobatan Gratis di Garut

Garut – Di awal tahun 2015 ini Humanity First Indonesia bekerja sama dengan GP Ansor mengadakan pengobatan homoeopathy gratis di Kabupaten Garut. Kali ini pengobatan dilaksanakan di Pondok Pesantren Muwahhidin, Panawuan, Garut.

Sekitar 200 orang pasien berhasil ditangani oleh tim HFI yang hadir pada tanggal 31 Januari ini. Karena kegiatan ini juga bertepatan dengan event Harlah NU yang ke-89 serta pemilihan ketua NU untuk kabupaten Garut, maka banyak juga pasien yang hadir adalah para tokoh keagamaan dari berbagai daerah di Kabupaten Garut.

Masyarakat sangat terbantu dengan diadakan pengobatan seperti ini. “Kebanyakan kalau ada pengobatan itu yang gratis hanya periksa saja tapi obat-obatnya tetap saja bayar” ujar Suhe, salah satu pasien pada saat itu. Malahan banyak yang meminta agar pengobatan seperti ini dapat juga dilaksanakan di daerah mereka.

Tokoh Masyarakat sedang diberi pengarahan
Tim HFI juga memberikan kontak kepada siapa saja yang hendak melaksanakan pengobatan homoeopathy ini di lingkungan tempat mereka tinggal. Sedikit harapan yang diberikan bagi masyarakat yang sangat mendambakan kesehatan dengan biaya yang tidak mahal. (Syihab)

 

sumber : http://ahmadiyyapriatim.blogspot.com/2015/02/humanity-first-indonesia-mengadakan.html

Posted in Kemanusiaan, NasionalComments (0)

humanity-first-indonesia-pengobatan-gratis-sukabumi-2015.jpg

Humanity First Indonesia mengadakan pengobatan gratis di Sukabumi

Warga Kemang, Cicantayan Kab. Sukabumi, memperingati Maulid Nabi dengan melakukan pengobatan gratis di Madrasah Al-Madrohiyah. Pengobatan ini di laksanakan pada hari senin, tanggal 26 Januari tahun 2015. Mulai pukul 09.00 s/d 15.00 WIB. Pengobatan gratis bisa terlaksana berkat kerjasama antara beberapa Ormas seperti Lembaga Penelitian Sosial dan Agama (Lensa), Yayasan Al-Masturiyah (NU), Forum Pemuda Lintas Iman Sukabumi (Fopulis), Persatuan Pemuda Kemang (Perpek) termasuk dari Jemaat Ahmadiyah Humanity First Indonesia (Sukabumi).

Ratusan warga mulai memadati lokasi Pengobatan Gratis dari pukul 08.00 WIB, tepatnya di halaman Madrasah Al-Madrohiyah. Warga masyarakat sekitar berdatangan memenuhi undangan dari panitia penyelenggara yang sudah disebar beberapa hari sebelumnya, sementara Rombongan dari Humanity First Indonesia (Sukabumi) datang ke lokasi pada pukul 09.00 WIB dengan berjumlah 27 orang dari LI, Khuddam, Anshar, Mubalighin dan 4 org dr Team DHN.

Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW sekarang sangat meriah, pada momen kali ini kami mencoba membuat konsep baru dengan memberikan pelayanan pemeriksaan kesehatan dan pengobatan gratis melalui metode Homeopathy” ujar Ketua Panitia.
“Disebutkan pula, kegiatan pengobatan gratis ini meliputi Cek tekanan Darah dan memperkenalkan metode pengobatan Homeopathy kepada masyarakat Kampung Kemang. Di pertengahan acara tampak Bapak Camat Cicantayan hadir dalam kegiatan ini.

“Alhamdulilah kegiatan seperti ini cukup bagus dan membantu terutama masyarakat umum dan lanjut usia yang sangat memerlukan pelayanan kesehatan”ujar Bapak Camat. Selain itu, tanggapan dari masyarakat sekitar yang sempat hadir dalam kegiatan Pengobatan Gratis ini berharap bahwasanya acara Peringatan Maulid Nabi serupa yang dibarengi dengan kegiatan bakti sosial bisa dilaksanakan secara berkelanjutan di daerahnya.

Kegiatan Pengobatan Homeopathy ini dihadiri total sekitar 310 orang, Kampung Kemang Desa/Kecamatan Cicantayan ini merupakan Kampung tempat kelahiran 3 serangkai Mubaligh Jemaat Ahmadiyah asal Sukabumi (Mln. Habib, Mln.Saefullah Ahmad Farouk dan Mln. Buldan). Sebelumnya Pengobatan serupa di kampung ini sempat mendapat respon yang kurang baik karena kebencian masyarakat sekitar terhadap Jemaat, tetapi sekarang atas Karunia Allah Ta’ala dan buah dari rabtah serta komunikasi yang sudah terjalin dengan baik kita telah sukses mengadakan Pengkhidmatan pengobatan gratis Homeopathy di daerah tersebut, semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan berkat dan karunia-Nya kepada semua Pengkhidmat di dalam Jemaat ini, amin.(ASA)

Posted in Kemanusiaan, NasionalComments (0)

Page 2 of 512345

@WartaAhmadiyah

Tweets by @WartaAhmadiyah

http://www.youtube.com/user/AhmadiyahID

Kanal Youtube

 

Tautan Lain


alislam


 
alislam


 
alislam


 
alislam

Jadwal Sholat

shared on wplocker.com