W3vina.COM Free Wordpress Themes Joomla Templates Best Wordpress Themes Premium Wordpress Themes Top Best Wordpress Themes 2012

Tag Archive | "Inggris"

jamiah-ahmadiyah-uk-wisuda-ketiga-warta-ahmadiyah

Upacara Wisuda Jamiah Ahmadiyah UK yang Ketiga Diselenggarakan

22 Lulusan menerima gelar dari pemimpin Jamaah Muslim Ahmadiyah

Jamaah Muslim Ahmadiyah dengan bangga mengumumkan bahwa pada tanggal 13 Desember 2014, upacara wisuda Jamiah Ahmadiyah Uk yang ketiga berlangsung di kampus di Haslemere, Surrey.

Upacara ini dipimpin oleh Pemimpin Muslim Ahmadiyah, Khalifah Kelima, Yang Mulia Hazrat Mirza Masroor Ahmad.

Pada kesempatan tersebut, 22 lulusan mendapatkan sertifikat gelar Syahid oleh Hazrat Mirza Masroor Ahmad dan dengan demikian terdaftar sebagai mubaligh resmi Jamaah Muslim Ahmadiyah.

Sebagian besar lulusan berasal dari Inggris, tetapi ada juga  yang berasal dari Belgia, Denmark, Perancis, Jerman, Swiss, dan Sri Lanka.

Setelah laporan dari pejabat kampus dan presentasi formal dari para lulusan, Hazrat Mirza Masroor Ahmad menyampaikan pidato yang menggugah iman di mana beliau mengingatkan para lulusan mengenai tanggung jawab mereka sebagai duta dari Khilafat yang sejati.

Berbicara tentang tujuan mereka sebagai mubaligh, Hazrat Mirza Masroor Ahmad bersabda:

“Mulai hari ini babak baru dalam hidup Anda telah dimulai. Sekarang tanggung jawab anda untuk memandu masyarakat dunia menuju kebenaran dan menuju jalan yang lurus. Jadi setiap saat anda harus memperhatikan apakah anda telah melaksanakan tugas besar ini. “

Hazrat Mirza Masroor Ahmad mengatakan bahwa pendidikan dan pengetahuan saja tidak cukup tetapi yang terpenting adalah pengetahuan yang diperoleh mengarah perbaikan diri yang terus menerus.

Yang mulia mengatakan ia telah mengamati di masa lalu bahwa tidak selalu siswa terbaik yang akan menjadi misionaris terbaik dan bahwa keberhasilan jangka panjang mereka tergantung pada pengembangan hubungan cinta sejati dengan Allah dan ciptaan-Nya.

Hazrat Mirza Masroor Ahmad mengatakan:

“Tugas Anda  bukanlah tugas biasa tetapi pekerjaan Allah … Jadi dalam setiap cara yang mungkin akhlak anda seharusnya dalam standar yang sangat tinggi karena orang lain akan melihat anda sebagai contoh bagi mereka untuk diikuti. Jika standar anda gagal maka standar orang lain juga akan jatuh. “

Selanjutnya Hazrat Mirza Masroor Ahmad mengatakan bahwa kasih kepada Allah menyebabkan secara alami cinta dan simpati bagi umat manusia.

Dia mengatakan bahwa ketika mubaligh Muslism Ahmadi menyampaikan pesan Islam, mereka seharusnya hanya dimotivasi oleh keinginan untuk membimbing saudara dan saudari mereka kepada kebenaran dan kehidupan kedamaian dan kesejahteraan spiritual.

Hazrat Mirza Masroor Ahmad mengatakan bahwa mubaligh hendaknya memperlakukan orang lain dengan kebaikan, kesabaran dan rasa hormat. Dia mengatakan bahwa mereka harus tetap selamanya rendah hati dan bebas dari segala bentuk arogansi atau kesombongan.

Hazrat Mirza Masroor Ahmad mengatakan:

“Jangan pernah menunjukkan ketidaksabaran melainkan tunjukkanlah kesabaran setiap saat karena ketidaksabaran adalah tanda kesombongan dan arogansi yang membawa seseorang jauh dari Allah. Oleh karena itu, laksanakan semua pekerjaan anda dengan kebijaksanaan, hikmah, kerendahan hati dan dengan mencari belas kasih dan pengampunan dari Tuhan Yang Maha Esa. “

Hazrat Mirza Masroor Ahmad mengatakan

“Tuhan telah memberikan anda kesempatan untuk melayani iman anda dan memahami peran sejati anda. Selalu ingat bahwa anda telah menyerahkan hidup anda kepada Tuhan dan bahwa misi anda adalah untuk menyebarkan ajaran Islam yang benar dan damai ke penjuru dunia. Anda harus selalu menjaga janji ini di barisan depan pikiran Anda. “

Pertemuan diakhiri dengan doa yang dipimpin oleh Hazrat Mirza Masroor Ahmad. (NAN)

Sumber : alislam.org

Posted in MancanegaraComments (0)

Khalifah: Dunia telah melupakan Pencipta mereka dan mereka harus kembali kepada Tuhan

Alislam.org

IMAM Jamaah Muslim Ahmadiyah Sayyidina Amirul Mukminin Hadhrat Khalifatul Masih V Mirza Masroor Ahmad (Hudhur) atba. menyerukan untuk sebuah rencana aksi yang mendesak terhadap ekstrimisme. Hudhur atba. bersabda, strategi global diperlukan untuk menghentikan radikalisasi.

Sabtu, 8 November 2014, Hudhur atba. menyampaikan ceramah utamanya dalam acara Simposium Perdamaian Nasional yang ke-11, diselenggarakan oleh Jamaah Muslim Ahmadiyah Inggris Raya.

Dalam ceramahnya, Hudhur atba. teramat menyesalkan sepak terjang ISIS dan kelompok ekstremis lain yang “sama sekali tidak Islami” dan mereka menyatakan “secara keji menyebarkan jaringan teror” di dunia.

2014-11-08-Peace-Symposium-001Hudhur atba. membuktikan secara panjang lebar kutipan ayat Alquran yang membuktikan bahwa Islam adalah agama yang damai: menjunjung tinggi toleransi untuk saling menghormati dan saling memahami pemahaman di semua tingkatan masyarakat. Hudhur atba. juga mempertanyakan bagaimana kelompok-kelompok ekstremis seperti ISIS itu didanai dan didukung.

Acara simposium ini diselenggarakan di Masjid Baitul Futuh London, dihadiri lebih dari seribu orang, termasuk 550 tamu non-Ahmadi yang terdiri dari para pejabat pemerintah dari para menteri, para duta besar negara, para anggota dari dua majelis parlemen Inggris Raya, dan berbagai pejabat dan tamu lainnya.

Tema Simposium Perdamaian tahun ini adalah “Khilafat, Perdamaian dan Keadilan.”

2014-11-08-Peace-Symposium-002Pada kesempatan tersebut, Hudhur atba. juga memberikan anugerah kepada Magnus MacFarlane-Barrow, Pendiri dan CEO Mary’s Meals Inggris Raya berupa “Ahmadiyya Muslim Prize for the Advancement of Peace” sebagai penghargaan atas sumbangsihnya yang luar biasa untuk ketersediaan pangan serta pendidikan bagi ratusan ribu anak-anak di negara berkembang.

Hudhur atba. mulai pidatonya dengan bersabda tentang meningkatnya ancaman terorisme dan ekstremisme di dunia saat ini.

Hudhur bersabda, “Selama tahun lalu, satu kelompok tertentu telah secara keji menyebar jaringan teror dan menimbulkan keprihatinan yang besar bagi dunia. Saya berbicara tentang kelompok ekstremis yang secara umum dikenal dengan nama ‘ISIS’ atau ‘IS’. Tindakan kelompok teroris ini tidak hanya berdampak bagi negara-negara muslim, tetapi juga terhadap negara-negara di Eropa dan seterusnya pun terpengaruh oleh kebrutalan-kebrutalannya.”

2014-11-08-Peace-Symposium-003Hudhur atba. bersabda, hal itu sangat “mengganggu” bahwa ratusan pemuda muslim dari seluruh dunia sedang tertarik dengan ISIS dan mereka akan pergi ke Suriah dan Iraq untuk bertempur demi ISIS. Hudhur atba. bersabda, “Agenda dan tujuan-tujuan ISIS–serta kekhalifahannya–benar-benar mengerikan dan biadab.”

Hudhur atba. bersabda bahwa ISIS memiliki visi untuk “mengambil alih dunia” yangmana beliau beliau kategorikan sebagai “angan-angan”. Meskipun demikian, Hudhur atba. bersabda bahwa bila ISIS tidak “menghentikan sepak terjangnya”, itu bisa menyebabkan kerusakan besar di dunia.

Hudhur atba. bersabda, “Pertimbangkan, seberapa banyak penderitaan dan kehancuran yang dapat disebabkan oleh kelompok ekstrimis, yangmana berkumpul bersama orang-orang yang frustrasi dan galau dari seluruh penjuru dunia yang siap demi mengorbankan hidup mereka demi tujuan yang tidak adil ini…

“Hal ini terutama berlaku, mengingat fakta bahwa kelompok ISIS ini tidak hanya mendapat sokongan dari individu-individu yang bersedia gabung, tapi ia juga benar-benar didukung oleh sistem persenjataan serta ketentaraan yang canggih. Tentu, itu tidak keluar dari pertanyaan bahwa mereka pada akhirnya mampu menangani senjata-senjata nuklir.”

Hudhur atba. melanjutkan, “Ketika semua ini dianggap tidak ada yang meragukan ancaman seram bagi dunia yang ditimbulkan oleh ISIS dan beberapa kelompok yang memiliki ideologi serupa. Fakta bahwa semua ini dilakukan atas nama Islam, benar-benar membuat kita sedih dan sakit terutama bagi segenap umat Islam yang mencintai kebenaran dan kedamaian dikarenakan ideologi brutal dan tidak manusiawi seperti tersebut tidak ada hubungannya dengan agama apapun. Sebaliknya, dalam segala hal, dan pada setiap tahap, ajaran Islam yang sebenarnya adalah perdamaian dan keamanan bagi semua umat manusia.”

Hudhur atba. melanjutkan tentang ajaran Alquran yang berkaitan dengan perang. Beliau menyatakan bahwa di mana pun umat Islam diberi izin untuk berperang dalam rangka mempertahankan diri. Itu diberikan sebagai sarana untuk melindungi semua agama dan bukan hanya Islam. Ia juga menjelaskan upaya yang tak tertandingi yang dilakukan oleh Nabi Muhammad saw. untuk menyebarkan perdamaian di seluruh dunia.

Lebih lanjut Hudhur atba. berbicara tentang bagaimana ‘kebebasan hati nurani’ merupakan prinsip fundamental Islam. Beliau bersabda bahwa umat Islam diperbolehkan hanya untuk mensyiarkan dakwah Islam dengan cara damai.

Hudhur atba. bersabda, “Tidak pernah diizinkan, dalam keadaan apa pun, untuk memaksa orang lain guna menerima Islam atau tentunya agama apa pun…. Semua orang bebas untuk percaya atau tidak percaya. Dan ketika Hadhrat Nabi saw. diizinkan hanya untuk menyampaikan dakwah-dakwah Islam saja, bagaimana bisa yang katanya dijuluki para pemimpin Muslim sekarang melampaui hal tersebut dan berpikir bahwa mereka memiliki lebih banyak kekuasaan, otoritas, atau hak daripada sang Nabi Islam?”

Hudhur atba. mengakhiri ceramahnya sambil mempertanyakan bagaimana kelompok-kelompok teroris atau ekstremis yang didanai dan dengan menarik bagi perdamaian dunia melalui keadilan sejati.

Hudhur atba. bersabda, “Saya pun hendak mempertanyakan orang-orang dan organisasi-organisasi tersebut yang mengklaim bahwa Islam adalah agama kekerasan atas dasar kekejaman kelompok-kelompok ekstrimis. Saya ingin bertanya kepada mereka untuk mengakui bagaimana kelompok-kelompok ini mendapatkan dana yang membuat mereka tetap melanjutkan tindakan-tindakan ekstrimnya dan berapa lama peperangan ini akan berlangsung? Dari mana mereka memperoleh senjata-senjata canggihnya? Apakah mereka memiliki industri-industri dan pabrik-pabrik senjata?

“Cukup nyata darimana mereka mendapatkan bantuan dan dukungan bagi kekuatan-kekuatan demikian. Bisa saja mereka mendapat dukungan langsung dari negara-negara kaya minyak atau bisa pula kekuatan-kekuatan besar lain yang secara terselubung membantu memasok mereka.”

Selanjutnya Hudhur atba. bersabda, “Pendanaan terhadap kelompok-kelompok ini adalah masalah utama. Karena, melalui dana-dana tersebut, mereka mampu memangsa kelompok-kelompok atau individu-individu lemah… Karenanya, mesti ada tindakan yang harus dilakukan untuk menghentikan kelompok-kelompok ini dengan segera. Negara-negara Barat saat ini telah mulai menyadari dan mengetahui bahwa ini merupakah sebuah peperangan yang juga secara langsung memberikan akibat. Walaupun, Barat menganggap remeh namun kenyataannya adalah saat ini peperangan ini adalah peperangan melawan seluruh dunia.”

Dalam mengakhiri ceramahnya, Hudhur atba. bersabda, “Hal paling utama yang dunia harus sadari adalah bahwa dunia telah melupakan Pencipta mereka dan mereka harus kembali kepada Tuhan. Hanya dengan ini maka perdamaian sejati dunia dapat ditegakkan dan tanpa hal-hal ini maka tidak ada jaminan bagi perdamaian. Saya telah berbicara berulang kali sebelumnya tentang akibat-akibat mengerikan peperangan dunia lainnya ini dan kemungkinan itu baru disadari setelah peperangan ini di mana dunia akan menyadari akibat-akibat kerusakan dari kebijakan-kebijakan tidak adil yang dibuat hanya untuk memuaskan ambisi-ambisi perorangan dan kepentingan-kepentingan pribadi. Saya berharap dan berdoa semoga dunia menyadari sebelum bencana seperti itu datang.”

2014-11-08-Peace-Symposium-009Sebelum ceramah utama, berbagai tokoh maupun pejabat menyampaikan sambutannya terkait pentingnya perdamaian dan keadaan dunia yang sedang kritis saat ini.

Amir Nasional Jamaah Muslim Ahmadiyah Inggris Raya Rafiq Hayat mengemukakan perlunya perdamaian dunia. Bertepatan dengan peringatan hari pahlawan yang diadakan Ahad (9/11) ini, beliau mengatakan Jamaah Muslim Ahmadiyah menghormati seluruh pahlawan laki-laki maupun perempuan Inggris Raya yang telah mendarmabaktikan hidup mereka demi negara selama Perang Dunia Pertama.

Anggota parlemen Siobhain McDonagh, ia adalah Ketua Kelompok Semua Parlemen Partai untuk Jemaat Muslim Ahmadiyah, mengatakan, “Saya mengucapkan selamat atas perayaan ke-125 tahun Jamaah Muslim Ahmadiyah yang merupakan jamaah yang senantiasa mendukung perdamaian dan harmoni di dunia.”

Lord Tariq Ahmad dari Wimbledon, menteri bagi komunitas-komunitas mengatakan, “Jamaah Muslim Ahmadiyah adalah jamaah saya–yang merupakan rumah saya dan ini adalah tempat di mana saya beribadah.”

Sekretaris Negara Untuk Energi dan Perubahan Iklim The Right Honourable Edward Davey menyatakan, “Di dunia, hari ini, kita menyaksikan ‘politik-politik pemisahan’ pada banyak tempat. Namun di bawah kepemimpinan Yang Mulia Hadhrat Mirza Masroor Ahmad, Jamaah Muslim Ahmadiyah mensyiarkan ‘politik persatuan’ yang bertujuan mempersatukan seluruh dunia.”

Anggota parlemen The Right Honourable Justine Greening, ia adalah Sekretaris Negara Untuk Pembangunan Internasional, mengatakan, “Acara malam ini merupakan acara sangat sederhana namun memiliki kekuatan di mana orang-orang diajak bersama untuk berbicara dan memahami satu sama lain dan makan bersama layaknya keluarga.”

Most Reverend Kevin McDonald, Uskup Agung Emeritus Southwark, juga menyampaikan pesan khusus dari Vatikan, “Saya sangat mendorong kontribusi luarbiasa yang diprakarsai oleh Jamaah Muslim Ahmadiyah dalam mensyiarkan perdamaian dunia.”

2014-11-08-Peace-Symposium-011Penerima anugerah ‘Ahmadiyya Muslim Prize for the Advancement of Peace’, Magnus MacFarlane-Barrow, ia adalah CEO Mary’s Meals UK, mengatakan, “Saya menjadi sangat terhormat dan tergugah atas penerimaan anugerah ini dan menghaturkan terima kasih saya kepada Yang Mulia Hadhrat Mirza Masroor Ahmad atas kehormatan ini. Pengkhidmatan Mary’s Meals sangatlah sederhana yakni hanya memberikan bantuan makanan kepada anak-anak sehingga mereka bisa bersekolah.”

Sebelum maupun sesudah acara, Hudhur atba. melakukan pertemuan pribadi atau bermulaqat dengan berbagai tokoh serta tamu dan juga bertatap muka dengan para insan media dari Barat dan Asia.

Alislam | DMX | WA

Posted in Dakwah, Kemanusiaan, Mancanegara, Rabthah, Siaran PersComments (0)

Seribu orang akan hadiri syiar perdamaian oleh Khalifah di London

“Masjid terbesar di Eropa Barat menjadi tuan rumah pada simposium bersejarah tersebut”

Wall Street Online.de

IMAM Jamaah Muslim Ahmadiyah Sayyidina Amirul Mukminin Hadhrat Khalifatul Masih V Mirza Masroor (Hudhur) atba. direncanakan menyampaikan pidato utama pada pelaksanaan Simposium Nasional Perdamaian yang ke-11 yang didahului sebuah audiensi internasional dengan sekretaris negara, para duta besar, perwakilan para pemimpin keagamaan, dan para pejabat negara dalam rangka mengantisipasi meningkatnya kekhawatiran ekstremisme di seluruh dunia.

Seruan untuk perdamaian akan dilakukan oleh Hudhur atba. pada Sabtu, 8 November 2014, di landmark Masjid Baitul Futuh London Selatan.

Khilafat Muslim Ahmadiyah telah ada selama lebih dari 100 tahun. Selama 30 tahun terakhir, ia telah berbasis di London.

Tepatnya, simposium berjudul “Khilafat, Perdamaian, dan Keadilan” bakal menyatukan agama, denominasi, dan delegasi lintas aliran: untuk mengentaskan isu Khilafat dan perannya di dunia sekarang.

Hudhur atba. bersabda, “Tindakan-tindakan mengerikan dari para ekstremis sangat bikin susah kita. Bukan hanya karena kekejaman biadab mereka. Tetapi juga karena mereka mengatasnamakan Islam dan mencemarkan nama baik Islam. Sebagai muslim, itu adalah tugas kita untuk mengingatkan orang-orang akan Islam yang sejati dan damai. Bahkan, semua agama mengajarkan kedamaian sebagaimana yang bisa dilihat dari kehidupan para Nabi ‘alaihimus-salaam.

“Para pemimpin rohani atau khalifah, jika mereka teguh pada iman mereka, oleh karena itu tidak akan pernah bisa terlibat dalam kekerasan. Saya mengajak semua orang yang baik hati untuk bersatu melawan kebencian dan melalui doa serta kerja tekun guna mengusung perdamaian di dunia.

“Seratus tahun sejak Perang Dunia Pertama, kita doakan bagi mereka yang medarmabaktikan hidup mereka bagi negaranya, adalah tugas kita untuk menghormati kenangan mereka dengan berjuang bagi perdamaian sehingga pengorbanan mereka tidak sia-sia.”

Simposium pula akan mengadakan konferensi pers bersama Hudhur atba..

President Jamaah Muslim Ahmadiyah Inggris Raya Rafiq Hayat mengatakan, “Dari Kanada hingga Timur Tengah, pembunuhan berdarah dingin oleh ISIS dan lain-lain telah menyoroti isu ekstremisme dan mempertanyakan peran khilafat. Konferensi ini tepat waktunya, berusaha untuk mengeksplorasi perbedaan antara mitos dan realitas akan konsep khilafat yang benar.”

Selama simposium, Hadhrat Khalifah atba. juga akan menghadirkan Ahmadiyya Muslim Prize for the Advancement of Peace, yang pernah diluncurkan pada tahun 2009, dianugerahkan kepada Magnus MacFarlane-Barrow pendiri dan chief eksekutif Meals Maria atas sumbangsihnya yang tiada tara untuk ketahanan pangan dan pengadaan pendidikan bagi anak-anak di seluruh negara berkembang.

PR Newswire | PeaceSymposium.org.uk | Ahmadiyya Times | DMX | WA

Posted in Dakwah, Kemanusiaan, Mancanegara, Rabthah, Siaran PersComments (0)

Hadhrat Khalifah: Pardah dan hijab sebenarnya membangun martabat sejati, kemerdekaan, dan kebebasan kaum perempuan

PressAhmadiyya.com

AHAD, 26 Oktober 2014, Imam Jamaah Muslim Ahmadiyah Sayyidina Hadhrat Amirul Mukminin Khalifatul Masih V (Hudhur) atba. menyampaikan pidato penutup di pertemuan tahunan yang ke-36 dari organisasi badan perempuan Jamaah Muslim Ahmadiyah Lajnah Imaillah Inggris.

Acara tiga hari yang dihadiri oleh lebih dari 5.700 orang dari seluruh Inggris Raya, diadakan di kompleks Masjid Baitul Futuh London Baratdaya.

Selama memberikan amanatnya, Hudhur atba. berbicara baik di dalam bahasa Inggris maupun Urdu tentang pentingnya mengamalkan tiap perintah Alquran. Beliau atba. terutama menyoroti dan menjelaskan konsep pardah dalam Islam dan mengatakan bahwa itu adalah upaya menetapkan martabat dan kebebasan sejati seorang perempuan.

Hudhur atba. bersabda bahwa orang-orang yang menaati pardah, ia akan sangat dihargai Allah. Beliau bersabda, kata yang digunakan dalam Alquran adalah ‘falaah’, yang memiliki banyak arti positif termasuk kemakmuran, kesuksesan, keselamatan, keamanan, kebahagiaan, dan ketenangan.

Hudhur atba. bersabda:

“Ingatlah selalu bahwa Allah tidak memberikan suatu perintah tanpa adanya alasan maupun tujuan. Setiap perintah Allah adalah sarana yang bermanfaat bagi tiap individu serta masyarakat. Perintah Allah merupakan suatu cara perlindungan dari banyak bahaya serta rintangan yang ditempatkan di depan kita di dalam kehidupan ini, dan juga adalah sarana memastikan bagi kita untuk mencapai ganjaran yang terbaik dan beberkah di akhirat kelak.”

Hudhur atba. bersabda bahwa Islam mengajarkan sebuah jalan tengah dan sehingga semua bentuk ekstremisme bisa ditolak. Dia mengatakan bahwa ini juga terjadi dalam hal pardah.

Hudhur atba. bersabda:

“Perintah Allah dalam hal pardah harus berada dalam keadaan seimbang dan moderat, karena kedua hal tersebut telah beralih ke arah yang ektrim. Di Eropa dan di Barat umumnya, masyarakat telah menjadi begitu bebas dan ada kemasan bahwa perzinahan dan ketidaksenonohan kini menjadi lazim. Di sisi lain, ada umat Islam yang begitu fanatik bahwa mereka memperbolehkan keluarga perempuan mereka untuk bebas keluar rumah.”

Hudhur atba. bersabda bahwa dalam masyarakat Barat, praktek pardah kadang-kadang diejek atau dianggap kejam. Beliau atba. bersabda bahwa dengan adanya hal ini, kaum perempuan muslim jangan berhenti dari mengamalkan ajaran Islam tentang pardah tersebut.

Hudhur atba bersabda:

“Jika Anda tinggal di sebuah masyarakat di mana perintah Allah tertentu dipandang rendah atau sebagai sebuah ejekan, namun Anda terus mengikuti perintah Allah, maka Anda akan meraih lebih banyak berkat dan manfaat dari-Nya dikarenakan keteguhan hati Anda. Dengan demikian dalam masyarakat ini, Anda pasti akan sangat dihargai dikarenakan mengamalkan standar pemakaian hijab.”

Hudhur atba. lebih lanjut bersabda:

“Hari ini, saya telah berbicara terutama tentang pardah, karena sering ada tuduhan bahwa pardah menghilangkan hak-hak perempuan. Namun kita tahu bahwa hal ini tidak terjadi. Dan kebenarannya adalah bahwa pardah dan hijab sebenarnya membangun martabat sejati, kemerdekaan, dan kebebasan kaum perempuan. Hijab tidak hanya memberikan perempuan keamanan fisik tetapi juga merupakan sarana utama memberi mereka keamanan spiritual dan kemurnian hati.”

Hudhur atba. bersabda, adalah tugas Lajnah Imaillah untuk mengamalkan kedudukan hakiki perempuan dalam Islam.

Hudhur atba. bersabda:

“Sebagai anggota Lajnah Imaillah, khususnya menjadi tanggung jawab Anda untuk mengikis habis tuduhan yang tidak adil bahwa, Allah melarang, Islam menganjurkan berbuat kasar atau menzalimi kaum perempuan.”

Hudhur atba. juga bersabda tentang bagaimana setiap muslim Ahmadi harus tetap selalu terlibat dalam beribadah kepada Allah.

Hudhur atba. bersabda:

“Ibadah yang benar mengharuskan bahwa tiap tindakan kita dilakukan dengan tujuan untuk meraih keridaan Allah. Jika ini yang menjadi nawaitu kita maka kita masing-masing dan setiap tindakan baik besar maupun kecil, itu menjadi suatu bentuk ibadah.”

Sebagai penutup, Hudhur atba. berdoa:

“Semoga Anda-semua, melalui amalan Anda, menyangkal mereka yang mengatakan bahwa ‘Islam memperlakukan perempuan dengan cara yang keliru’. Bahkan, mungkin Anda-semua membuktikan kepada dunia bahwa kaum perempuan dan anak-anak perempuan dari jamaah Muslim Ahmadiyah-lah yang menjadi bersinar di dalam meneladani ajaran-ajaran Islam dan menjadi orang-orang yang memahami makna sebenarnya dari kebebasan di mana kehormatan dan martabat kaum perempuan ditegakkan.”

DMX | WA

Posted in Dakwah, Mancanegara, Siaran PersComments (0)

Khalifah: Ansharullah itu bermakna ‘para penolong Allah’

Press Desk Ahmadiyya Muslim Jamaat International

AMANAT serta ceramah Sayyidina Hadhrat Amirul Mukminin Khalifatul Masih V Mirza Masroor Ahmad (Hudhur) atba. menjadi menutup pelaksanaan Ijtima Majelis Ansharullah Inggris Raya yang ke-32 di London, Ahad, 19 Oktober 2014.

Acara tahunan tersebut dihadiri lebih dari duaribu orang. Mereka datang dari segala penjuru Inggris Raya.

Acara berlangsung tiga hari. Pelaksanaannya berada di kompleks Masjid Baitul Futuh London Baratdaya.

Dalam ceramah penutupannya, Hudhur atba. berbicara tentang pentingnya organisasi badan ‘Majelis Ansharullah’ dan menguraikan tanggung jawab masing individu anggota di dalam meraih hidayah melalui penelaahan tulisan-tulisan Pendiri Jamaah Muslim Ahmadiyah, Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad a.s. dari Qadian.

Hudhur atba. menyatakan bahwa Ansharullah itu bermakna ‘para penolong Allah’. Maka menjadi tugas bagi tiap anggota untuk berkhidmat kepada Islam sebagai agama yang benar dan damai sesuai dengan kemampuan terbaik mereka.

Hudhur atba. bersabda, fakta karunia bahwa semua anggota Ansharullah itu berusia empatpuluh tahun ke atas.. Mereka harus memanfaatkan kematangan usia dan pengalaman mereka secara penuh di dalam upaya mereka untuk benar-benar menjadi ‘penolong Allah’.

Hudhur atba. menjelaskan bahwa Allah tidak memiliki berapapun kebutuhan untuk ‘para penolong’ sebagaimana Dia adalah yang Maha memiliki kekuatan-kekuatan. Namun, karena Tuhan yang tak terbatas kasih-Nya itu, Dia telah memberikan umat Islam kesempatan untuk mengkhidmati dan mensyiarkan keimanan mereka sehingga mereka dapat menjadi para penerima datangnya berkat-berkat dan ganjaran-ganjaran-Nya.

Berbicara tentang tugas-tugas para penolong Allah yang sejati, Hudhur atba. bersabda:

“Di satu sisi, adalah tugas kita untuk mewartakan Keesaan Allah serta untuk mengundang umat manusia kepada-Nya dan untuk mengajar mereka tentang kebenaran dan kemurnian ajaran Islam. Namun, bahkan sebelum ini, kita harus menilai diri kita sendiri untuk melihat sampai sejauh mana kita secara pribadi mengamalkan ajaran-ajaran Islam dengan benar.”

Hudhur atba. melanjutkan:

“Kita harus menanamkan ajaran-ajaran Islam yang benar ke dalam kehidupan kita sehari-hari dan menjadikannya teladan positif bagi kita. Inilah cara untuk menunjukkan kepada warga dunia akan kesucian serta keluhuran junjungan kita Hadhrat Nabi Muhammad-Rasulullah saw. dan sebagai ajang pembuktian bahwa Islam adalah agama yang hidup.”

Hudhur atba bersabda bahwa Islam diperlukan umat manusia di dalam memenuhi hak-hak Allah dan hak-hak makhluk. Beliau atba. bersabda bahwa dengan kian berlalunya setiap hari, umat Islam Ahmadiyah harus berusaha memperbaiki diri di dalam memenuhi kedua tujuan-tujuan dasar iman mereka.

Hudhur atba. bersabda bahwa Hadhrat Masih Mau’ud a.s. mengajarkan, Alquran adalah kitab yang mencerahkan beserta ajarannya yang universal serta abadi. Alquran bukanlah buku dongengan melainkan merupakan filsafat untuk kehidupan.

alislam.org

alislam.org

Kemudian dalam ceramahnya itu, Hudhur atba. mencontohkan tentang orang yang ada di berbagai belahan dunia yang telah mendapat hidayah untuk bergabung ke dalam jamaah Ahmadiyah, Islam yang hakiki, melalui bimbingan ilahi.

Beliau bersabda, keberhasilan dan kemajuan jamaah muslim Ahmadiyah adalah semata-mata dikarenakan berkat-berkat Allah swt..

Ijtima ditutup dengan doa hening bersama oleh Hudhur atba..

Selama tiga hari pelaksanaan, ragam ceramah kerohanian diberikan oleh para cendikiawan tentang ajaran-ajaran Islam yang sejati dan oleh berbagai kalangan akademis serta ada pula pertandingan olahraga dan permainan di lokasi ijtima tersebut.

_
DMX | WA

Posted in Dakwah, Mancanegara, Siaran PersComments (0)

Elite Ahmadiyah puji Bhinneka Tunggal Ikha; Indonesia paling sukses menjaga multikulturalisme

Pikiran Rakyat Online

YOGYAKARTA, (PRLM).- Aktivis Hak Asasi Manusia dan pimpinan Jamaah Ahmadiyah Inggris (1997-2001) Dr Iftikhar Ahmad Ayaz memandang Indonesia menjadi negara yang ajaib dan menarik. Dengan penduduk yang memiliki 300 kelompok etnis, 700 bahasa lebih, bisa bertahan dalam kesatuan dalam perbedaan (bhineka tunggal ika).

“Ini negara multietnis terbanyak dan terluas di dunia. Sejak merdeka, generasi-generasi bangsa ini sukses hidup dengan penuh gairah dengan moto Bhinneka Tunggal Ika, satu dalam keragaman, dan asas negara Pancasila,” kata anggota Komisi Hak Asasi Manusia Persatuan Bangsa-Bangsa tersebut, Rabu (8/10/2014).

Berbicara dalam forum Religion and Multicultural Democracy in Indonesia yang diselenggarakan Laboratorium Sosiologi Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Iftikhar Ahmad menyatakan Indonesia tetap menatap dengan optimis terhadap masa depan dan jaminan tetap ditegakkannya multikulturalisme di tengah persimpangan gemburan pemikiram baru, ide baru dan pendekatan baru serta keberanian mengatasi isu-isu baru tentang perubahan iklim terhadap gejala ekstrimisme, globalisasi dan isu eksistensi keamanan dan keutuhan negara.

Menurut dia, penting di tengah tangangan tersebut multikulturalisme bersekutu dengan meritokrasi atau sistem politik atau pemerintah yang memberikan penghargaan lebih kepada komunitas maupun individu yang berprestasi, berperan dalam multikulturalisme.

“Meritokrasi yang saya maksud kepastian, suatu pemerintah atau dunia untuk memberikan kesempatan yang sama bagi semua. Ini sangat penting. Jika kita menggabungkan multikulturalisme dengan meritokrasi, kita mendapatkan kekuatan kreatif yang sangat besar yang dapat menyembuhkan atau mengatasi banyak masalah,” kata dia.

Akibat mengabaikan multikulturalisme terjadi konflik yang menghancurkan dunia, sebanyak satu juta orang, termasuk 340 juta amat miskin, pemerintah yang tidak stabil dan tanpa jaminan keamanan.

Ketua Komisi Hak Asasi Organisasi Kerjasama Islam (OKI) dan sosiolog Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta Dr Siti Ruhaini Dzuhayatin berpendapat, multikulturalisme di Indonesia sukses dengan modalitas yang melekat pada semua elemen masyarakat, yaitu mayoritas penganut agama Islam dan non muslim berkarakter moderat, memiliki organisasi yang memodernisasi/rasionalisasi nilai-nilai keagamaan seperti NU, Muhammadiyah, dan organisasi non muslim.

Peran elit organisasi melakukan rasionalisasi nilai-nilai agama yang mengikis orientasi para pemeluk agama sentimen terhadap elit. Ini berbeda dengan kultur di Timur Tengah dan negara lain, para elit agama seperti mullah, ayatollah menjadikan agama berorientasi elitis dan penganut agama mengalami ketergantungan sangat tinggi para tokoh sentral agama (ayatollah, mullah,dll). Kemudian modal relasi agama dan politik bisa berlangsung secara cair. (A-84/A-88)***

_

Posted in Dakwah, Nasional, Perspektif, RabthahComments (0)

Jamaah-Muslim-Ahmadiyah-Tuvalu-Adakan-Peace-Symposium-Pertama-Kalinya-1

Jamaah Muslim Ahmadiyah Tuvalu Adakan Simposium Perdamaian Pertama Kalinya

Ahmadiyya Muslim Tuvalu. Jamaah Muslim Ahmadiyah Tuvalu telah menyelenggarakan Peace Symposium pertama kali di Tuvalu. Acara tersebut diadakan pada Minggu, 7 September 2014 di Masjid Tuvalu. Simposium Perdamaian dihadiri oleh tamu-tamu terhormat dari berbagai latar belakang agama dan keyakinan di Tuvalu seperti dari keyakinan Bahai, EKT (Gereja Kristen Tuvalu), Gereja Mormon, Majelis Gereja Tuhan, Gereja Katolik, aparat pemerintah dan perwakilan dari komunitas Cina di Tuvalu. Para peserta Simposium Perdamaian sekitar 50 orang.

Simposium Perdamaian dibuka oleh Bapak Ampelosa Siaosi, Wakil Presiden Dewan Kota sebagai Wakil Pemerintah Tuvalu. Dia mengatakan bahwa dia sangat senang dan sangat berterima kasih menjadi bagian dari acara yang begitu luar biasa dimana orang-orang dari keyakinan dan agama yang berbeda duduk bersama untuk membahas tentang cinta dan perdamaian. Semua orang di Tuvalu terlepas dari keyakinan dan agama mereka harus bekerja bergandengan tangan untuk menciptakan perdamaian di dalam masyarakat sehingga mereka mungkin bisa hidup dalam harmoni. Tuvalu milik kita semua dan kita harus menjaga negara kecil ini dalam keadaan damai.

Pembicara pertama adalah Uskup Gereja Katolik di Tuvalu, Pastor Raynaldo Getalado. Dia telah menjelaskan tentang hak asasi manusia dan hubungannya dengan menciptakan perdamaian. Dia mengatakan bahwa untuk menjaga perdamaian, setiap orang harus memiliki pemahaman yang lebih baik tentang hak asasi manusia. Jika masyarakat mengabaikan isu-isu hak asasi manusia, pelanggaran hak asasi manusia yang dapat menciptakan ketidakadilan adalah hasilnya. Kami bertanggung jawab untuk menciptakan perdamaian dalam masyarakat kita.

Jamaah-Muslim-Ahmadiyah-Tuvalu-Adakan-Peace-Symposium-Pertama-Kalinya-2

Pembicara kedua adalah Ibu Tekiu Taimanuga, wakil Assembly of God Church. Dia menyoroti tentang isu menghormati orang lain untuk menciptakan perdamaian. Dia mengatakan meskipun Tuvalu adalah negara kecil tetapi memiliki banyak agama yang keyakinan berbeda. Jangan berperang atas nama agama. Perdamaian harus dijaga sebagaimana kita semua senang berada di negara damai.

Pembicara ketiga adalah Bapak Muhammad Idrees, Presiden Nasional dan Misionaris dari Ahmadiyah Muslim Ahmadiyah Tuvalu. Dia mengatakan bahwa meskipun Simposium Perdamaian adalah acara pertama yang diselenggarakan oleh Jamaah Muslim Ahmadiyah Tuvalu tetapi sebenarnya Komunitas Muslim Ahmadiyah telah menyelenggarakan “Simposium Perdamaian” di beberapa negara seperti di Inggris, Amerika Serikat, Jerman, dll Kami menyelenggarakan acara semacam ini sebagai salah satu upaya kami untuk mempromosikan cinta dan perdamaian ke dunia. Lebih lanjut ia mengatakan bahwa Kami telah memilih tema ini “Keadilan menciptakan Perdamaian” untuk Simposium Perdamaian hari ini karena kami percaya bahwa tidak akan ada perdamaian jika tidak ada keadilan. Dia juga mengutip penjelasan Pemimpin Jamaah Muslim Ahmadiyah seluruh dunia, Hadhrat Mirza Masroor Ahmad yang menyebutkan bahwa di hari dan zaman ketika dunia telah benar-benar menciut ke sebuah desa global dengan cara yang tidak bisa dibayangkan sebelumnya, kita harus menyadari tanggung jawab kita sebagai manusia dan harus mencoba untuk memperhatikan penyelesaian isu-isu hak asasi manusia yang dapat membantu untuk membangun perdamaian di dunia. Jelas, upaya ini harus didasarkan pada keadilan dan pada pemenuhan semua persyaratan keadilan. Ia mengutip penjelasan Huzoor (aba) bahwa hanya ada satu cara untuk menyelamatkan dunia dari kehancuran dan menuju pada kerusakan bahwa kita harus meletakkan upaya besar kita untuk menyebarkan cinta, kasih sayang dan rasa kebersamaan. Yang paling penting, dunia harus datang untuk mengenali Sang Pencipta, yang adalah Tuhan Yang Maha Esa. Hal ini karena itu adalah pengakuan dari Sang Pencipta yang menuntun kita menuju cinta dan kasih sayang untuk Penciptaan-Nya, dan ketika hal ini menjadi bagian dari sifat kita, saat itulah kita menjadi penerima Kasih Tuhan.

Program terakhir adalah doa dalam hati yang dipimpin oleh Presiden Nasional Jamaah Muslim Ahmadiyah Tuvalu. Setelah refreshment semua tamu-tamu terhormat meninggalkan lokasi Simposium Perdamaian.

Posted in Mancanegara, RabthahComments (0)

Penutupan Jalsah Salanah UK 2014

Press Ahmadiyya. Lebih dari 33.000 orang dari 97 negara hadir

Jalsah Salanah (Pertemuan Tahunan) ke-48 Jamaah Muslim Ahmadiyah UK ditutup pada hari Minggu 31 Agustus 2014 dengan pidato yang mengugah iman oleh Pemimpin Jamaah Muslim Ahmadiyah sedunia, Khalifah Ke-5 Yang Mulia Hazrat Mirza Masroor Ahmad.

Tahun ini lebih dari 33.000 orang menghadiri Jalsah Salanah dari 97 negara. Selain ribuan Muslim Ahmadi yang hadir, banyak tamu non-Ahmadi dan non-Muslim juga datang untuk menghadiri acara tersebut.

Salah satu yang menarik dari Jalsah Salanah adalah janji kesetiaan, yang dikenal sebagai bai’at yang berlangsung pada hari Minggu sore di mana para peserta berjanji setia kepada Hazrat Mirza Masroor Ahmad sebagai Khalifah dari Hazrat Masih Mau’ud. Para peserta membentuk rantai manusia menuju Khalifah saat mereka mengulangi kata-kata dari ikrar secara serempak.

Sebelum acara tersebut, Yang Mulia mengumumkan bahwa lebih dari 550.000 orang telah bergabung dengan Jamaah Muslim Ahmadiyah selama setahun terakhir.

Dalam pidato penutupnya, Hazrat Mirza Masroor Ahmad berbicara tentang bagaimana pendiri Jamaah Muslim Ahmadiyah, Yang Mulia Hazrat Mirza Ghulam Ahmad dari Qadian, Masih Mau’ud dan Imam Mahdi, datang untuk membangun kembali ajaran Islam yang damai dan asli.

jalsah-salanah-uk-2014Masih Mau’ud mengajarkan bahwa Allah adalah satu dan bahwa Nabi Muhammad (saw) adalah nabi pembawa syariat terakhir yang datang dengan ajaran universal bagi seluruh umat manusia.

Dalam Jalsah Salanah, Yang Mulia mengatakan bahwa di dunia sekarang ini banyak tuduhan palsu yang dilontarkan terhadap Islam dan Nabi Muhammad (saw).

Yang Mulia mengatakan bahwa semua tuduhan tersebut benar-benar palsu dan bahwa dalam kenyataannya Nabi (saw) adalah rahmat bagi seluruh umat manusia yang datang untuk menyebarkan cinta dan kasih sayang untuk semua orang, untuk segala zaman.

Jalsah Salanah diakhiri dengan doa yang dipimpin oleh yang mulia di mana ia meminta Muslim Ahmadi untuk berdoa bagi perdamaian dunia dan dunia Muslim agar mendapat petunjuk menuju ajaran asli Islam dan agar seluruh kekerasan dan kekejaman berakhir.

Yang Mulia secara khusus berdoa bagi para korban yang tidak bersalah dalam perang Gaza akhir-akhir ini.

Jalsah Salanah berlangsung di sebuah lahan seluas 200 acre di Alton, Hampshire dikenal sebagai ‘Hadeeqatul Mahdi’.

Selain 5 pidato yang disampaikan oleh Hadhrat Mirza Masroor Ahmad, berbagai pembicara dan intelektual lainnya naik kepanggung selama 3 hari acara tersebut.

Berbagai pameran juga dilangsungkan, termasuk pameran fotografi mendokumentasikan sejarah Jamaah Muslim Ahmadiyah dan pameran HAM. (nan)

Posted in MancanegaraComments (4)

550000 bergabung muslim ahmadiyah 2014

Lebih Dari 550000 Orang Bergabung ke dalam Jamaah Muslim Ahmadiyah

Pengumuman tentang mubai’in baru setahun sebelumnya dilakukan pada Jalsah Salanah Inggris ke-48 yang berlangsung di Hampshire.

Hari ini Pemimpin Jamaah Muslim Ahmadiyah Sedunia, Khalifah Kelima , Yang Mulia Hazrat Mirza Masroor Ahmad menyampaikan laporan tahunan kegiatan global dan kemajuan Jamaah Muslim Ahmadiyah. Yang Mulia menyampaikan laporan selama hari kedua Jalsah Salanah (Konvensi Tahunan) ke-48 berlangsung di Hadeeqatul Mahdi, Hampshire.

Dalam laporannya, Yang Mulia mengumumkan bahwa lebih dari 550.000 orang telah bergabung dengan Jamaah Muslim Ahmadiyah selama setahun terakhir. Beliau juga mengumumkan bahwa Jamaah Muslim Ahmadiyah sekarang telah berdiri di 206 negara di dunia dan bahwa selama satu tahun terakhir Jamaah Muslim Ahmadiyah telah didirikan di Belize dan Uruguay untuk pertama kalinya.

pengibaran bendera jalsah salanah uk 2014

Yang Mulia juga mengumumkan bahwa selama satu tahun terakhir Jamaah Muslim Ahmadiyah telah menyelesaikan terjemahan Al-Qur’an ke dalam bahasa Maori dan dengan demikian Jamaah sekarang telah menerjemahkan Quran kedalam 72 bahasa.

Hazrat Mirza Masroor Ahmad mengatakan bahwa kemajuan Jamaah Muslim Ahmadiyah adalah karena bantuan Allah dan memang banyak orang telah dibimbing menuju kebenaran Islam Ahmadiyah oleh Allah SWT melalui mimpi.

jalsah salanah uk 2014

Laporan tahunan tersebut merupakan pidato keempat yang diberikan oleh Hadhrat Mirza Masroor Ahmad dalam Jalsah Salanah tahun ini.

Pada hari Jumat, beliau menyampaikan Khotbah mingguannya dan kemudian menyampaikan pidato perdana Jalsah tahun ini di mana ia berbicara tentang karakter sejati dan suci dari Nabi Muhammad saw.

Hazrat Mirza Masroor Ahmad bersabda:

“Al-Qur’an mendudukkan Nabi Muhammad (saw) sebagai ‘rahmat bagi umat manusia’ – dan kasih dan sayang-Nya tidak terbatas pada Muslim tetapi meliputi setiap orang, di setiap tempat, di setiap waktu. Dengan demikian, misi dari Jamaah Muslim Ahmadiyah adalah untuk menyebarkan kasih dan sayang Nabi Suci Muhammad (saw) ke penjuru dunia. “

Dalam Jalsah Salanah, Yang Mulia juga mengibarkan Bendera Islam Ahmadiyah sementara Rafiq Hayat, Presiden Nasional Jamaah Muslim Ahmadiyah Inggris, mengibarkan Union Jack.

Acara ini dijadwalkan untuk ditutup pada hari Minggu sore dengan pidato oleh Hazrat Mirza Masroor Ahmad. Berbagai pembicara lain juga akan berbicara di panggung.

Juga pada hari Minggu, sekitar 30.000 Muslim Ahmadi akan berjanji setia kepada Khalifa (Khalifah) dalam sebuah upacara yang dikenal sebagai ‘Bai’at’.

Jutaan Muslim Ahmadi di seluruh dunia juga akan mengambil bagian dalam upacara sambil menonton langsung MTA International

Posted in Mancanegara, Siaran PersComments (0)

Menjelang pelaksanaan Jalsah Salanah, Khalifah Islam Ahmadiyah lakukan inspeksi

MENJELANG pertemuan tahunan Jalsah Salanah di Inggris Raya, Imam Jamaah Muslim Ahmadiyah Sayyidina Amirul Mukminin Hadhrat Khalifatul Masih Masih V Mirza Masroor Ahmad (Hudhur) atba. melakukan inspeksi dalam rangka kesiapan tempat dan para relawan yang bertugas, Ahad (24/8) lalu.

Jalsah Salanah tahun ini adalah pertemuan tahunan yang ke-48.

Selama tiga hari, dimulai dari hari Jumat tanggal 29 Agustus, jalsah salanah akan bertempat di kawasan Hadeeqatul Mahdi, Hampshire.

Dalam inspeksinya, Hudhur atba. meninjau berbagai departemen yang bertugas mengatur dan menjalankan acara selama tiga hari tersebut.

Hudhur atba. memberikan penjelasan dan aturan-aturannya.

Kemudian, Hudhur atba. langsung memberikan amanatnya yang ditujukan langsung kepada ribuan sukarelawan.

Hudhur atba. menyarankan mereka untuk melaksanakan tugas mereka dengan ketekunan dan untuk tetap dawam di dalam mendirikan shalat fardhu berjamaah.

Hudhur atba. bersabda:

“Anda tidak usah menghitung-hitung apa setiap tugas yang didapat itu merupakan pekerjaan kecil atau pekerjaan khusus. Lakukanlah tugas Anda dengan penuh semangat. Kemudian, sambil menjalani jalsah ini, segenap panitia dan peserta harus mengisi waktu mereka dengan berdoa.”

Jalsah salanah akan dimulai pada hari Jumat petang, bersamaan dengan disampaikannya khotbah jumat oleh Hudhur atba. di area jalsah tersebut.

Selama pelaksanaan jalsah di akhir pekan itu, Hudhur akan memberikan empat tema ceramahnya. Sepanjang acara, jalsah akan disiarkan langsung ke seluruh dunia melalui Muslim Television Ahmadiyya International.

alislam | DMX | MC

Posted in Dakwah, MancanegaraComments (0)

Page 2 of 3123

@WartaAhmadiyah

Tweets by @WartaAhmadiyah

http://www.youtube.com/user/AhmadiyahID

Kanal Youtube

 

Tautan Lain


alislam


 
alislam


 
alislam


 
alislam

Jadwal Sholat

shared on wplocker.com